Para ahli mengatakan bahwa fenomena gelombang panas ini merupakan dampak dari perubahan iklim global.
Gelombang panas ini sangat intens karena lamanya dan tersebar di sebagian besar benua. Peristiwa cuaca ekstrem ini terus menerus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
India, Pakistan, dan bagian lain dari Asia Selatan juga menderita gelombang panas yang epik tahun lalu, yang menjadi 30 kali lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim.
Di seluruh dunia, gelombang panas yang berkepanjangan dan ekstrem diprediksi akan semakin sering terjadi dengan perubahan iklim yang berlanjut.
Tiongkok baru saja keluar dari gelombang panas yang paling parah dalam sejarahnya tahun lalu. Negeri Tirai Bambu itu menutup pabrik dan mengirim orang ke dalam gua untuk mencoba mendinginkan diri. Gelombang panas itu berlangsung lebih dari 70 hari dan menyebar ke wilayah seluas hampir 1.372.694 kilometer persegi.
Suhu ekstrem yang berlangsung cukup lama dan merata di seluruh benua membuat para ahli semakin khawatir akan dampak jangka panjang yang bisa ditimbulkan.
Selain itu, suhu ekstrem ini juga berdampak negatif pada kesehatan manusia, seperti heat stroke, dehidrasi, dan masalah pernapasan.
Baca Juga: Tips jitu agar ketupat tahan lama dan tidak cepat basi
Oleh karena itu, penting bagi warga di wilayah-wilayah yang terkena dampak untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti membatasi aktivitas di luar ruangan, minum air yang cukup, dan memakai pakaian yang longgar dan berbahan adem.
Masih ada banyak waktu tersisa tahun ini untuk memecahkan lebih banyak rekor suhu ekstrem. Musim panas belum dimulai di Tiongkok. Di Asia Selatan dan Tenggara, periode terpanas dalam setahun biasanya dimulai pada bulan April dan berlanjut hingga Mei.***