JAKARTA INSIDER - Iron Dome, sistem pertahanan udara canggih buatan Rafael Advanced Defense Systems, telah merayakan 10 tahun kesuksesannya dalam melindungi negara Israel dari ancaman udara dan permukaan yang beragam.
Sejak pertama kali digunakan oleh Angkatan Udara Israel pada tahun 2011, Iron Dome telah menjadi pilar penting dalam menjaga keamanan negara tersebut.
Sistem ini telah sukses mengintersep lebih dari 2500 roket yang mengancam, dengan tingkat keberhasilan mencapai 90 persen.
Baca Juga: Eskalasi konflik di Timur Tengah, Perdana Menteri Israel resmikan keadaan perang melawan Gaza
Hasilnya, banyak nyawa telah diselamatkan, dan kerusakan properti yang lebih besar telah dihindari.
Iron Dome bukanlah produk yang lahir dalam semalam.
Dikembangkan dalam waktu yang cukup singkat, hanya 2,5 tahun, oleh tim ahli yang berdedikasi, sistem ini telah mencapai status unik sebagai satu-satunya sistem multi-misi di dunia yang mampu mengatasi berbagai ancaman, termasuk roket, artileri, mortir, pesawat, helikopter, UAV, dan rudal jelajah.
Baca Juga: Palestina minta bantuan! Israel lakukan agresi berkelanjutan di kamp pengungsi Jenin
Iron Dome beroperasi 24/7, bahkan dalam cuaca buruk.
Selama satu dekade pelayanannya, Iron Dome telah menjadi lebih daripada sekadar sistem pertahanan udara.
Ia telah berkembang menjadi keluarga sistem, termasuk I-Dome, versi mobile yang melindungi pasukan darat, dan C-Dome, versi angkatan laut yang melindungi aset-aset strategis di laut.
Baca Juga: Pasca serangan udara, militer Israel langsung blokade jalan menuju jalur Gaza Palestina
Prestasi Iron Dome tidak hanya diakui oleh Israel.
Pada tahun 2020, Israel menjual dua baterai Iron Dome ke Angkatan Darat Amerika Serikat, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu sistem pertahanan udara terkemuka di dunia.