Mereka juga menekankan bahwa tuduhan bahwa ADL mengoordinasikan boikot terhadap Twitter atau menyebabkan kerugian miliaran dolar bagi perusahaan adalah tidak benar.
Pendekatan ADL terhadap Twitter adalah bagian dari upaya mereka untuk melawan antisemitisme, kebencian, dan ekstremisme di semua platform, tanpa memandang partai atau ideologi.
Mereka berkomitmen untuk mempromosikan toleransi, kebebasan beragama, dan melawan antisemitisme di era digital ini.
ADL: Organisasi Anti-Kebencian Terkemuka
ADL dikenal sebagai organisasi terkemuka dalam melawan kebencian di seluruh dunia.
Didirikan pada tahun 1913, misi mereka adalah "menghentikan pencemaran nama baik orang Yahudi dan memastikan keadilan serta perlakuan adil bagi semua."
Saat ini, ADL terus melawan berbagai bentuk antisemitisme dan bias dengan inovasi dan kemitraan untuk mencapai dampak yang lebih besar.
Mereka berperan sebagai pemimpin global dalam memerangi antisemitisme, menentang ekstremisme, dan melawan intoleransi di mana saja dan kapan saja.
Upaya bersama Musk dan ADL untuk mengatasi masalah antisemitisme dan kebencian di Twitter adalah langkah penting menuju menciptakan lingkungan daring yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih aman untuk semua pengguna.***