Data KPU Indonesia diretas! Jimbo diduga jual data lengkap hanya seharga 250 juta rupiah

photo author
- Rabu, 29 November 2023 | 14:49 WIB
Jimbo, penjual data rahasia: tinjauan lengkap tentang penjualan 2 BTC data KPU yang mencakup informasi penting warga, KJRI, KBRI, dan KRI. (Twitter X @p4c3n0g3)
Jimbo, penjual data rahasia: tinjauan lengkap tentang penjualan 2 BTC data KPU yang mencakup informasi penting warga, KJRI, KBRI, dan KRI. (Twitter X @p4c3n0g3)

JAKARTA INSIDER - Sebuah ancaman digital menggegerkan ketenangan, ketika seorang 'threat actor' bernama Jimbo muncul dengan penawaran yang mengguncang dunia maya.

Data sebesar 2 BTC, atau setara dengan 252 juta baris informasi dari KPU, menjadi jajanan di pasar gelap digital.

Data yang ditawarkan tidak hanya meliputi informasi dasar seperti NIK, NKK, no_ktp, nama, tetapi juga rincian seperti tps_id, difabel, ektp, jenis kelamin, tanggal lahir, dan lebih jauh lagi.

Baca Juga: Semakin nyaman! BRI berinovasi untuk pengelolaan aset keuangan digital berbasis web dengan BRIFrens 

Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah inklusinya data dari KJRI, KBRI, dan KRI.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar terkait keamanan data publik yang seharusnya dijaga ketat oleh instansi terkait.

Menurut sang hacker, data ini disebut berasal dari sumber kpu.go.id.

Baca Juga: BRImo super app BRI: Dari 2,9 juta pengguna hingga 30,4 juta dalam waktu kurang dari 4 tahun

Meskipun demikian, kepastian asal-usul dan cara perolehan data ini menjadi misteri tersendiri.

Sebagai bukti keaslian, Jimbo menyediakan sampel gratis sebanyak 500 ribu baris data, memberikan gambaran terinci kepada pembeli potensial.

Harga yang ditetapkan untuk seluruh data mencapai 2 BTC, setara dengan US$ 74000 atau € 68000, menjadikan informasi ini sebagai komoditas mahal di pasar digital gelap.

Baca Juga: Kartu kredit Nex Card BRI: Inovasi transaksi finansial untuk generasi muda

Ketika ditanya tentang legalitasnya, Jimbo memperbolehkan penggunaan ulang data ini, tapi dengan syarat hanya dilakukan di luar platform asalnya.

Penawaran ini secara mencolok menggugah kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan data yang dapat merugikan pemilik aslinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Twitter X @p4c3n0g3

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X