JAKARTA INSIDER - Timnas Brasil kembali mengulangi kegagalan mereka di edisi Piala Dunia sebelumnya, Brasil merupakan salah satu tim unggulan di Piala Dunia kali ini.
Melihat materi pemain Brasil yang dibawa Tite ke Piala Dunia kali ini, tentu membuat Brasil terlihat tanpa celah.
Mulai dari pemain belakang sampai depan dan bahkan para pemain cadangan pun merupakan pemain andalan yang ada di klub-klub besar Eropa.
Baca Juga: Ikuti aksi protes disebut sebagai penentang Tuhan, masyarakat Iran kembali penuhi ibukota Teheran
Namun, pemain mewah yang dimiliki Brasil tak cukup membawa mereka melaju jauh di Piala Dunia kali ini.
Banyak yang menyalahkan Tite selaku pelatih Brasil yang tidak mampu memaksimalkan potensi dari pemain-pemainnya.
Bagaimana tidak, Brasil harus takluk dari Kroasia pada babak perempatfinal Piala Dunia kali ini.
Brasil nampak kesulitan untuk membongkar pertahanan Kroasia dan nampak tidak menemukan solusi.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno pastikan ranah privat masyarakat tetap terjamin seiiring pengesahan KUHP
Melihat dari materi pemain yang dimiliki, sudah seharusnya Tite bisa melakukan perubahan strategi untuk memecahkan kebuntuan Brasil kala bertemu dengan Kroasia.
Namun hal tersebut tidak terjadi, sehingga Kroasia mampu menahan Brasil sampai dengan perpanjangan waktu, yang menyebabkan pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di babak adu penalti, Kroasia mampu untuk mengalahkan Brasil, sehingga membuat langkah Brasil harus terhenti dan mengubur mimpi Brasil untuk menjuarai Piala Dunia edisi kali ini.
Baca Juga: DBH tidak sesuai ekspektasi, Bupati Meranti protes, begini respon staff khusus Kemenkeu
Imbas dari kegagalan tersebut, Tite memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan pelatih Brasil.
Artikel Terkait
Kelakuan bek Persib Bandung disentil pelatih Persebaya, Aji Santoso geram kepada wasit
Jelang laga berebut Juara Piala Dunia Qatar 2022, Kylian Mbappe bakal melawan Achraf Hakimi
Selepas pertandingan Inggris vs Prancis di Piala Dunia Qatar 2022, Gareth Southgate: Saya butuh waktu
Kemenangan Maroko atas Portugal disebut pelatih Walid Regragui bukan keajaiban, tapi kerja keras pemain
Indonesia menjuarai tiga cabang esport pada turnamen IESF World Championship 2022