Sejarah Stadion Kanjuruhan Malang

JAKARTA INSIDER - Awal berdirinya Stadion Kanjuruhan berada dalam pemerintahan Bupati Sujud Pribadi. Awal pembangunan mulai tahun 1997, dan selesai pembangunan pada tahun 2004.

Stadion Kanjuruhan Malang diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada 9 juni 2004. Menghabiskan biaya sebanyak 35 milyar rupiah.

Pemerintah Kabupaten Malang yang memiliki Stadion Kanjuruhan ini, dengan ditandai gelaran pertandingan kompetisi Divisi 1 Liga Pertamina tahun 2004. Pertandingan pertama di Stadion Kanjuruhan Arema Malang melawan PSS Sleman. Pertandingan berakhir dengan 1-0, kemenangan Arema pertama kali di kandang yang baru ditempati.

Baca Juga: Inovatif! Zem mobil ini bisa menyerap CO2 dari udara dan menempuh jarak hampir 320 km tanpa perlu isi daya

Pada saat diresmikan Arema dan Aremania pindah ke kandang di Stadion Kanjuruhan yang awalnya berada di Stadion Gajayana Kota Malang. Sejak pindah ke Kabupaten Malang, kisah kemalangan dan keberuntungan seolah silih berganti datang dan pergi.

Arema juga pernah menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006. Arema menerima kemenangan berturut-turut di Stadion Kanjuruhan dikutip JAKARTA INSIDER dari www.kanjuruhan.webly.com pada Senin (10/10/2022).

Stadion Kanjuruhan berkapasitas 45 ribu penonton, itu saja tidak lebih dari seribu penonton saat pertandingan Arema. Dari tahun ke tahun jumlah penonton terus naik, sehingga ada penambahan tribun.
Pada awal tahun 2014, penambahan satu tribun, yakni tribun berdiri.

Baca Juga: Curah hujan tinggi di DKI Jakarta, Anies Baswedan capres 2024 partai Nasdem siapkan antisipasi hindari banjir

Kapasitas Stdion Kanjuruhan 25.449 (duduk) dan 1.000 (berdiri). Pemakaian Stadion Kanjuruhan yaitu, Arema FC sejak 2004 hingga sekarang, Arema Putri sejak 2019 sampai sekarang, dan Persekam Metro FC dikutip JAKARTA INSIDER pada www.goal.com pada Senin (10/10/2022).

Keberuntungan Arema dimulai saat menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2009 sampai 2010. Arema juga pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia pada tahun 2006, meskipun pemberian gelar dan hadiah secara simbolis tidak dilakukan di tempat ini.

Pada tahun 2010, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema mendapatkan gelar Panpel terbaik ISL pads tahun 2009-2010. Penghargaan diberikan setelah Panpel Arema mampu mencatatkan ratusan penonton tertinggi di Asia Tenggara dalam musim kompetisi 2009-2010 dan 2010-2011.

Baca Juga: Lagu Mbah Dukun bikin heboh Synchronize Fest 2022

Momen tidak terlupan kembali ketika Arema berhasil meraih empat trofi juara turnamen. Juara Super Copa Indonesia 2006, Menpora Cup 2013, SCM Cup 2015, dan Piala Presiden 2019 yang di gelar di Stadion Kanjuruhan.

Namun, ditengah kesenangan yang tidak terlupakan.Ada tiga kenangan yang menyedihkan juga di tempat bertandingnya Arema ini