"Ya kami bisa mengangkat trofi Piala Asia dan itu luar biasa, tapi kami tidak bisa mengeluarkan kembali performa di level itu pada Piala Dunia ini," ungkap Sanchez.
Juru taktik timnas Qatar itu menilai anak asuhnya bermain cukup baik saat menghadapi Senegal dan Belanda.
Baca Juga: Rekor pemain legendaris Pele yang dikejar oleh Neymar jr, apa itu?
Hanya saja, performa Azmoen Ali vs masih jauh di bawah standard saat laga pembuka melawan Ekuador.
Berkenaan dengan statusnya sebagai pelatih Qatar yang gagal meraih satu poin pun dalam Piala Dunia.
Sanchez enggan berspekulasi tapi yakin pengembangan sepak bola negeri itu tidak bergantung di tangannya semata ataupun individu tertentu.
"Soal masa depan saya, entahlah. Rasanya ini bukan satu-satunya pertandingan yang akan menentukan itu," katanya.
"Salah satu hak positif dari timnas Qatar adalah bahwa kami memiliki rencana jangka panjang yang tidak bergantung pada saya atau individu-individu tertentu saja," sambungnya.
"Jadi akan bersitirahat, sebab masih ada turnamen berikutnya yang harus disiapkan," pungkas dia.
Baca Juga: Bestie sejak SMA, inilah kisah 43 tahun persahabatan Sri Mulyani dan Retno Marsudi
Sejak diumumkan memenangi pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam, Qatar sudah delapan kali berganti pelatih.
Sanchez adalah satu-satunya yang melatih dengan jangka waktu cukup panjang sejak 2017.
"Kami cukup realistis di mana kami berada, anda bisa pakai statistik sesukanya tapi setelah kami melakukan analisa pada saat itulah itu menjadi penting," tegas Sanchez.***