JAKARTA INSIDER - Dalam dekat-dekat ini lagi trending suara suporter Arema di insiden Kanjuruhan. Semua tersorot padanya, suara yang menyampaikan kejadian yang terjadi di stadion saat itu.
Ditengah suporter Arema, bersebelahan dengan Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Pilitik, Hukum, dan Keamanan Indonesia). Yohanes Prasetyo seorang saksi mata tragedi Kanjuruhan mengungkapkan kejadian di Kanjuruhan sambil meneteskan air mata.
"Saya sebagai Aremania,tim kebanggan saya kalah, saya sebenarnya tidak ada inisiatif mau turun ke lapangan. Saya mau pulang dan bekerja, tetapi 90 menit tidak langsung pulang, sambil menunggu di pintu keluar agak sepi sedikit, ternyata ada keributan" ujar Yohanes Prasetyo sebagaimana dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari akun instagram @matanajwa pada Minggu (9/10/2022).
Ternyata ada menembakan gas air mata ke tribun. Kalau tidak salah sekitar tribun 6 dan 7. Setelah bergegas berdiri Yohanes Prasetyo mau ikeluar.
Ternyata terkena gas air mata, matanya terasa perih dan tidak bisa melihat, hanya cuma bisa mendengar saudara-saudara Aremania minta tolong. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil minta tolong, disitu Yohanes Prasetyo berinisiatif minta tolong ke Polisi.
"Kita sama-sama satu Arema satu jiwa" ujar Yohanes.
"Saya turun ke tribun. Pak polisi saya minta tolong jangan tembak gas air mata ke tribun. Disitu banyak anak-anak kecil" kata Yohanes Ptasetyo meminta tolong ke Polisi di saat kejadian tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Lagu Mbah Dukun bikin heboh Synchronize Fest 2022
"Oh iya bro bilangin ke teman-temanmu" kata Polisi.
Pada saat itu awal serangan mengarah ke belakang, ke bagian kepala Yohanes.
Tidak melihat siapa yang menembakkan gasnya, dan tidak tahu identitasnya. Mau melihat orangnya dari kanan di tembak dari kiri, melihat ke kiri di tembak dari kanan.
Dari kejadian insiden Kanjuruhan akhirnya Kapolri menetapkan 6 tersangka yaitu: