Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.
Baca Juga: Cek harga emas hari ini Minggu, 02 Oktober 2022, antam mulai Rp537.000
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Save Our Soccer Akmal Maharli mengatakan banyaknya korban meninggal diduga diakibatkan oleh penggunaan gas air mata.
"Gas air mata ditembakkan ke arah tribun penonton sehingga penonton panik dan terjadi chaos, banyak yang terinjak dan sesak nafas," kata Akmal.
"Menurut aturan FIFA, gas air mata tidak boleh digunakan dalam penanganan kerusuhan sepakbola. ***