JAKARTA INSIDER - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan siap memberikan bonus sebesar Rp2 miliar kepada klub PSM, sebagai juara kompetisi Liga 1 BRI musim ini.
Dengan hadiah tersebut, Erick Thohir berharap dilematis persoalan hadiah bagi juara liga 1 BRI bisa diselesaikan secara konsisten. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.
Dalam hal ini, Erick Thohir sempat mempertanyakan kepada operator LIB soal bonus juara. Tahun 2015 tidak ada bonus, lalu berikutnya selama dua tahun (2016-2017) disediakan bonus, dan sejak 2018 hingga saat ini tidak adalagi bonus.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia masih suka beli tiket bis di hari-h mudik, tiket habis panik sendiri!
Sehingga Erick Thohir pun menanyakan konsistensi dari LIB, dan karena hal tersebut untuk menutup kegalauan pemain-pemain PSM, PSSI akan memberikan bonus Rp2 miliar.
Yang mana bonus tersebut, akan diberikan sebagai bentuk jerih payah pemain dan pelatih. Dan selanjutnya Erick Thohir akan cek ke PT LIB mengenai ketidakkonsisten sekaligus meminta mereka untuk melakukan audit.
"Ada ketidakkonsistenan yang dilakukan operator LIB soal bonus juara. Tahun 2015 tidak ada bonus, lalu berikutnya selama dua tahun (2016-2017) disediakan bonus, namun sejak 2018 hingga kini tidak ada lagi. Ini menandakan apa? Tidak konsisten. Oleh sebab itu, untuk menutup kegalauan pemain-pemain PSM, saya dari PSSI akan berikan bonus Rp 2 Miliar. Bonus ini saya berikan untuk hargai jerih payah pemain dan pelatih. Selanjutnya saya akan cek ke PT LIB mengenai ketidakkonsisten sekalian meminta mereka melakukan audit," ujar Erick Thohir saat konferensi pers di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Selain itu Erick menambahkan, masalah manajerial merupakan hal yang akan dibenahi di kepengurusan PSSI saat ini. Lantaran dalam manajemen olahraga yang benar dan modern, segala hal terkait keuangan, baik yang dikelola PT LIB maupun di PSSI, harus transparan dan menjalani proses audit.
Erick Thohir menuturkan bahwa uang untuk hadiah atau bonus sudah diserahkan ke LIB dan PSSI, namun dalam hal ini ia pun tidak mengetahui, begitupun juga di PSSI, bagaimana pertanggung jawabannya.
Kemudian Erick menyebut, jika hal itu bisa saja membuka celah bahwa ada tercampur antara uang dari LIB, uang FIFA Forward, dan lainnya.
Diakui oleh Erick Thohir yang baru menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, ia pun terkejut mengetahui hal tersebut. Adanya ketidak konsistenan dan juga tidak terbuka di keuangan LIB dan juga PSSI, atas dasar hal tersebut maka Erick meminta untuk dilakukan audit.
Erick Thohir mengimbau agar PT LIB memahami kerja keras yang sudah dilakukan klub, pemain, dan pelatih dalam berkompetisi. Oleh karena itu, sangat wajar jika klub juara mengharapkan bonus dan keterbukaan.
Kemudian Erick Thohir meminta kepada klub juga untuk ikut memperbaiki manajemennya, jika diperlukan setiap 6 bulan sekali dilakukan audit. Sehingga jika terjadi sesuatu, maka PSSI bisa segera turun tangan guna menyelesaikan problem akibat mismanajemen di internal klub.