Profil Edy Rahmayadi, ketua PSSI 2016-2019 yang pembukuannya sulit diaudit forensik oleh KAP

Program ini dirancang untuk membenahi dan membina pemain usia muda, yang menjadi prioritas utama dalam agenda PSSI.

Dalam program ini, digulirkan kompetisi U-16 sebagai langkah strategis untuk menyiapkan generasi penerus sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Canggih, Imigrasi Soekarno Hatta kedatangan 4 petugas baru, diciptakan melalui AI!

Ketua Umum PSSI terbaru yaitu Erick Thohir membuka periode kepengurusan dengan audit forensik dengan kantor akuntan publik (PSSI)

Tidak hanya fokus pada pemain, PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi juga berupaya untuk membina pelatih dan tuan rumah berbagai ajang seperti AFF dan AFC.

PSSI juga ditunjuk sebagai tuan rumah berbagai event sepak bola internasional, termasuk Asian Games.

Meski berbagai upaya telah dilakukan, kepemimpinan Edy Rahmayadi di PSSI ditandai dengan berbagai tantangan, salah satunya terkait dengan isu transparansi dan akuntabilitas keuangan organisasi.

Pada periode kepengurusan PSSI 2017-2019, menurut audit forensik yang dilakukan oleh firma audit Ernst and Young, tidak tercatat pembukuannya.

Baca Juga: Taylor Swift rilis album terbaru, kini album Speak Now Taylor's Version siap dibeli tanggal 7 Juli

Potret Edy Rahmayadi ketika sedang memberikan motivasi ke timnas muda Indonesia (PSSI)

Hal ini menyebabkan PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data dari e-mail bagian keuangan.

Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menjelaskan bahwa ada tiga periode yang diaudit yaitu 2017-2019, 2019-2023, dan periode kepengurusan Pak Erick Thohir yang baru berjalan tiga bulan.

PSSI berkomitmen untuk meningkatkan keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangannya.

Hingga saat ini, proses audit forensik yang sedang berjalan masih menjadi harapan publik untuk membuka tabir kejelasan atas kondisi keuangan PSSI.

Baca Juga: Indonesia kebanjiran konser, salah satunya bisa jadi Coldplay, inilah tips rebutan beli tiket konser online