“Memang belum bisa kalahkan Australia dan Jepang, apalagi Jepang yang program makan bergizinya sudah jalan 100 tahun lebih,” tambahnya.
Dadan menekankan, gizi yang baik juga berdampak pada kecerdasan otak yang sangat dibutuhkan dalam olahraga.
“IQ tertinggi di dunia itu di Jepang. Dalam olahraga, kecerdasan juga penting. Mengoper bola tanpa melihat, membaca pergerakan lawan, itu semua butuh otak cerdas,” terangnya.
Baca Juga: 20 Negara dengan tingkat kebahagiaan hidup yang tinggi, ada Indonesia?
Ia menutup sambutannya dengan mengingatkan bahwa jika Indonesia ingin mencetak atlet-atlet hebat di masa depan, perhatian terhadap pemenuhan gizi harus menjadi prioritas sejak dini, terutama di kalangan masyarakat miskin yang selama ini terabaikan.
“Kalau tidak ada intervensi dari sekarang, maka kita akan terus tertinggal. Karena sepak bola dan olahraga lainnya tidak hanya butuh tenaga, tapi juga kecerdasan yang dibangun dari gizi yang baik,” pungkas Dadan.
Pernyataan ini sontak menarik perhatian publik, terutama para pemerhati olahraga dan gizi. Banyak yang menilai bahwa Dadan menyentil secara halus pentingnya sinergi antara dunia olahraga, kesehatan, dan pendidikan gizi demi mencetak generasi atlet yang kompetitif di level internasional.***
Artikel Terkait
Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia pudar usai dibantai Australia, Erick Thohir: Peluang masih terbuka!
Kalah telak dari Australia, Kluivert tetap angkat kepala: Garuda sudah bertarung seperti singa
Presiden Prabowo soroti kekalahan Timnas Indonesia sebagai evaluasi dan harapan ke depan
Dari Jualan Kulit Ketupat hingga PERSIBA Balikpapan: Perjuangan Muhammad Ilham Raih Mimpi di PNM Liga Nusantara
Gratis, Nobar Indonesia vs Australia di GBK