Atlet Timor Leste akan training camp di Indonesia, Dubes RI siap bantu permohonan izin tinggal

JAKARTA INSIDER - Atlet Timor Leste berencana melangsungkan sesi latihan di Indonesia sebagai bagian dari persiapan mereka.

Dalam mendukung upaya ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Timor Leste, Okto Dorinus Manik, telah menegaskan kesiapannya untuk membantu permohonan izin tinggal atlet tersebut.

Okto Dorinus mengungkapkan komitmennya ini saat berbicara dengan Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI Pur Suwarno, dan Kepala Bidang IV Media dan Humas, Martinez dos Santos, di kantor Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste, pada Sabtu (16/7) pagi.

Baca Juga: Manchester City bawa keajaiban piala treble ke Jakarta, hanya satu hari! 

"Kami akan membantu mereka agar dapat berlatih tanding di Indonesia dalam jangka waktu yang lebih panjang. Namun yang terpenting, harus ada koordinasi dengan kami," ujar Okto.

Dalam regulasi imigrasi yang berlaku, warga negara Timor Leste hanya diizinkan tinggal di Indonesia selama 30 hari.

Kendala ini menjadi hambatan bagi para atlet dan pejabat Timor Leste yang berencana menjalani training camp di Indonesia selama lebih dari 30 hari.

Baca Juga: Walau kalah melawan Korea Utara, Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar Asian Games 2022

Okto berharap dapat mencari solusi yang terbaik dalam hal ini.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Dubes yang bersedia membantu. Ini merupakan salah satu langkah kita dalam mendukung perkembangan olahraga di Timor Leste," ujar Suwarno dengan tulus.

Selain membahas masalah izin tinggal, Dubes Okto juga mengungkapkan adanya sebuah perguruan silat di Timor Leste yang sangat terkenal dan memiliki banyak penggemar. Cabang perguruannya bahkan tersebar di berbagai daerah di Timor Leste.

Baca Juga: Seniman Bandung beri penghargaan kepada Erick Thohir atas perkembangan sepakbola Indonesia

Sayangnya, perguruan tersebut seringkali digunakan untuk kegiatan yang tidak patut.

Hal ini telah menjadi salah satu permasalahan sosial yang harus segera diatasi oleh pemerintah Timor Leste.