JAKARTA INSIDER - Tim gabungan terus melakukan respons darurat terhadap bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Berdasarkan data sementara pada Senin (1/12) pukul 17.00 WIB, tercatat 283 orang meninggal dunia dan 173 lainnya masih belum ditemukan.
BNPB bersama TNI/Polri, Basarnas, berbagai kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah terus mempercepat proses pencarian korban, penyaluran bantuan, dan pembukaan akses ke wilayah yang terdampak bencana.
Baca Juga: Butuh Hotel Dekat GBK? Ini 7 Rekomendasi Murah Mulai Rp200 Ribuan
Di Sumatra Utara, jumlah korban meninggal mencapai 283 jiwa setelah tim SAR kembali menemukan beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Para korban berasal dari sejumlah wilayah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Kota Padangsidimpuan, Deli Serdang, dan Nias. Sementara itu, 173 orang masih tercatat hilang.
Ribuan warga mengungsi di berbagai lokasi, di antaranya 15.765 jiwa di Tapanuli Utara, 2.111 jiwa di Tapanuli Tengah, 1.505 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 7.194 jiwa di Mandailing Natal.
Baca Juga: 8 Hotel Terbaik di Jakarta yang Dekat dengan Ancol untuk Liburan Seru
Pemerintah terus berupaya membuka jalur darat yang terputus.
Salah satu akses yang sudah bisa dilewati kembali ialah rute Tarutung Padangsidimpuan berkat kerja sama Dinas PU, TNI, dan Polri.
Perbaikan juga dilakukan pada jalur Tarutung Sibolga, yang kini dapat ditembus hingga Dusun Sibalanga Jae, tepatnya di depan Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.
Distribusi Logistik
Pengiriman bantuan tahap pertama ke Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan sudah tersalurkan sepenuhnya.