Sementara itu, negara-negara maju sudah mulai beralih ke pendidikan berbasis keterampilan dan teknologi.
Pendidikan vokasi yang seharusnya menjadi solusi, masih kurang mendapat perhatian dan pengembangan yang optimal.
Seandainya pendidikan kejuruan diperkuat dan didukung dengan kerja sama industri, lulusan SMP pun bisa memiliki keterampilan yang langsung aplikatif di dunia kerja.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan wajib belajar 12 tahun, memperkuat pendidikan vokasi, dan meningkatkan keterlibatan industri dalam sistem pendidikan.
Selain itu, pembekalan soft skills seperti kreativitas, komunikasi, dan problem-solving juga harus ditingkatkan agar generasi muda memiliki daya saing lebih baik.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat menciptakan generasi muda yang lebih siap kerja dan mengurangi angka pengangguran secara signifikan.
***