JAKARTA INSIDER - Generasi muda adalah tulang punggung masa depan bangsa. Namun, tingginya angka pengangguran di kalangan mereka menimbulkan pertanyaan besar.
Apakah pendidikan wajib 9 tahun sudah cukup untuk membekali mereka menghadapi dunia kerja?
Dikutip dari kanal YouTube Metro TV Pendidikan dasar hingga menengah pertama memang memberikan landasan pengetahuan.
Baca Juga: Pemerintah perlu ciptakan lapangan kerja berbasis teknologi untuk hadapi tantangan masa depan
Tetapi dalam realitas dunia kerja modern, keterampilan dan keahlian praktis lebih dibutuhkan.
Lulusan SMP sering kali belum memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing di pasar tenaga kerja.
Banyak perusahaan mensyaratkan minimal lulusan SMA atau SMK dengan keahlian tertentu.
Baca Juga: Solusi strategis untuk Pemerintah dan rakyat dalam memberantas pengangguran
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan 9 tahun belum cukup untuk menciptakan generasi muda yang siap kerja.
Selain itu, akses ke pendidikan yang lebih tinggi masih menjadi kendala, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Meskipun ada program bantuan seperti beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), jumlahnya masih terbatas.
Baca Juga: Pantauan arus balik di Tol Jakarta-Cikampek: Lalu lintas padat di sejumlah titik
Akibatnya, banyak anak muda yang terpaksa memasuki dunia kerja tanpa keterampilan yang memadai, yang kemudian memperburuk angka pengangguran.
Di sisi lain, sistem pendidikan di Indonesia masih berorientasi pada teori ketimbang praktik.