Menurut keterangan Anggota BPBD Kabupaten Bogor, Andi, tim penyelamat masih terus melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai serta meminta keterangan dari saksi yang melihat kejadian.
"Kami masih dalam proses pencarian korban dan meminta keterangan saksi untuk memastikan titik lokasi kejadian. Korban hanyut di Desa Citeko," ungkap Andi kepada awak media di lokasi kejadian pada 3 Maret 2025.
Korban diketahui memiliki ciri-ciri kulit sawo matang, namun hingga saat ini, pihak BPBD belum menemukan keberadaan Asep Mulyana.
Baca Juga: Bareskrim beri penjelasan soal proses hukum kasus pagar laut di Tangerang
Kronologi Kejadian: Bagaimana Asep Mulyana Bisa Terseret Arus?
Berdasarkan kesaksian warga setempat, insiden tragis ini bermula ketika hujan deras mengguyur kawasan Puncak Bogor pada Minggu malam, menyebabkan beberapa sungai meluap.
Pada saat itu, Asep Mulyana sedang berada di dekat aliran sungai, diduga tengah berusaha menyelamatkan barang-barang yang terseret banjir. Namun, tiba-tiba arus air semakin deras dan menyeretnya hingga terbawa arus.
Beberapa warga sempat melihatnya berusaha bertahan, tetapi derasnya aliran sungai membuatnya sulit untuk menyelamatkan diri.
"Jenis bencana yang terjadi malam ini adalah longsor, banjir, dan satu korban hanyut," jelas Andi dari BPBD.
Hingga saat ini, pencarian terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri, serta bantuan dari warga setempat.
Baca Juga: Bareskrim beri penjelasan soal proses hukum kasus pagar laut di Tangerang
Situasi Terkini: Banjir Mulai Surut, Pembersihan Masih Berlangsung
Meskipun hujan deras telah berhenti dan banjir mulai surut di beberapa titik, warga masih menghadapi dampak pascabanjir.
Beberapa jalan masih tertutup lumpur, sementara rumah-rumah yang terendam air masih dalam proses pembersihan.
"Saat ini, banjir sudah mulai surut, tinggal proses pembersihan. Longsor juga sedang kami bersihkan," tambah Andi.