JAKARTA INSIDER - Isu terkait dugaan pencampuran Pertamax dengan Pertalite di SPBU membuat banyak masyarakat khawatir akan kualitas bahan bakar yang mereka gunakan.
Menanggapi hal ini, Pertamina dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan memastikan bahwa setiap BBM yang dijual di SPBU resmi telah melalui standar kualitas yang ketat serta pengawasan yang berlapis.
Dikutip dari kanal YouTube Metro TV Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa tidak ada praktik pencampuran Pertamax dengan Pertalite dalam sistem distribusi resmi mereka.
Baca Juga: Isu Pertamax Oplosan mengguncang, Pertamina pastikan BBM di SPBU aman
BBM yang didistribusikan ke SPBU telah melalui proses pengawasan sejak dari kilang, terminal penyimpanan.
Hingga tangki penyimpanan di SPBU untuk memastikan kualitas tetap terjaga sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Selain itu, setiap SPBU resmi Pertamina memiliki sistem pemantauan yang ketat untuk mencegah adanya kecurangan atau pencampuran bahan bakar yang tidak sesuai standar.
Baca Juga: Hoaks beredar! Pertamina tegaskan tidak ada praktik pengoplosan Pertamax dengan Pertalite
Jika ada laporan terkait dugaan perbedaan kualitas BBM, Pertamina siap melakukan investigasi lebih lanjut dan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.
Pertamina juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terbukti kebenarannya dan selalu mencari sumber berita yang valid sebelum menyebarkan isu yang dapat menimbulkan kepanikan.
Jika ada keluhan atau temuan mencurigakan di SPBU, masyarakat dapat melaporkannya langsung ke layanan pelanggan resmi Pertamina untuk segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: Pertamina bantah keras! Isu pengoplosan Pertamax dengan Pertalite tidak benar
Untuk memastikan kendaraan tetap dalam kondisi optimal, pengguna diimbau untuk selalu mengisi bahan bakar di SPBU resmi Pertamina dan tidak tergiur dengan BBM yang dijual dengan harga lebih murah dari standar.
BBM ilegal atau oplosan dapat berdampak buruk pada performa mesin dan bahkan merusak kendaraan dalam jangka panjang.