nasional

Ramai #KaburAjaDulu: Wamenaker persilakan, Bahlil pertanyakan Nasionalisme

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:44 WIB
KaburAjaDulu jadi perbincangan! Wamenaker mempersilakan, sementara Bahlil mempertanyakan nasionalisme anak muda yang ingin mencari peluang di luar negeri. (Instagram @themaplemedia)

JAKARTA INSIDER - Tagar #KaburAjaDulu ramai diperbincangkan di media sosial, mencerminkan kegelisahan sebagian masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan peluang kerja di dalam negeri.

Isu ini memicu perdebatan di kalangan pejabat, dengan respons beragam dari pemerintah.

Dikutip dari kanal YouTube official iNews Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) menyatakan bahwa bekerja di luar negeri adalah pilihan yang sah bagi masyarakat yang ingin mencari peluang lebih baik.

Baca Juga: Ahmad Luthfi hingga Khofifah siap ikut Retret di Akmil Magelang selama 7 hari

Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyoroti isu ini dari perspektif nasionalisme, mempertanyakan komitmen generasi muda terhadap pembangunan Indonesia.

Dalam pernyataannya, Wamenaker menegaskan bahwa migrasi tenaga kerja adalah hal yang wajar dalam era globalisasi.

Ia bahkan menyebut bahwa pemerintah memiliki berbagai program untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia agar lebih kompetitif di pasar internasional.

Baca Juga: Uya Kuya bantu pemulangan Jenazah PMI Okkie Cardinal dari Hong Kong

Menurutnya, bekerja di luar negeri bukan sekadar “kabur,” tetapi juga bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan membawa manfaat bagi perekonomian nasional melalui remitansi atau kiriman uang dari pekerja migran.

Namun, di sisi lain, Bahlil Lahadalia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena ini.

Menurutnya, maraknya tagar #KaburAjaDulu menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap prospek kerja di dalam negeri.

Baca Juga: Respons terkejut Said Abdullah terhadap isu penggantiannya sebagai Sekjen PDIP menggantikan Hasto

Ia menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja melalui investasi dan kebijakan pro-industri.

Bahlil juga menyoroti pentingnya membangun bangsa dengan tetap berkontribusi dari dalam negeri.

Halaman:

Tags

Terkini