“Selain sektor pangan, MBG juga akan memberikan multiplier effect pada sektor ekonomi lain seperti industri pengolahan, konstruksi, keuangan, logistik, dan digital teknologi”, ujar Pungkas Bahjuri Ali, Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas dalam keterangannya.
Merujuk pada data KADIN Indonesia tahun 2023, ada lebih dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional, dan kini memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam ekosistem pasokan bahan pangan bergizi bagi masyarakat.
Dengan cara ini, program MBG tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Seluruh narasumber menyoroti tantangan yang dihadapi dalam penguatan ketahanan pangan domestik antara lain ketersediaan stok, stabilitas harga, dan peningkatan kapasitas produksi dan organisasi dari petani, nelayan, peternak, hingga pelaku UMKM.
Oleh karena itu, penguatan kerjasama lintas sektor dan kolaborasi swasta-pemerintah sangat krusial dalam mencapai stabilitas pangan yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia di Jenewa ini menghadirkan Ms. Luz Maria de la Mora perwakilan dari UNCTAD, Ms. Braulio Morera dari World Economic Forum (WEF), Ms. Shannon Howard dari World Food Programme (WFP), Ms. Afshan Khan dari Scaling Up Nutrition (SUN) Movement, dan Bapak Sarwono dari Badan Gizi Nasional (BGN). Para peserta menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama lintas sektor dan lintas negara untuk membangun sistem pangan global yang lebih berkelanjutan dan tangguh.***
Artikel Terkait
Larangan Impor Pakaian Bekas Akan Diperketat, Ini Respons Legislator terhadap Langkah Menkeu Purbaya
Fenomena Judi Online di Jakarta: Rano Karno Ungkap Ribuan Penerima Bansos Terafiliasi Judol
Selain Pengukuhan Timor Leste di KTT ASEAN, MC Terselip Salah Sebut Nama Prabowo
Lebih Mudah tapi Tetap Diawasi, Umrah Mandiri Jadi Tren Baru Warga RI ke Tanah Suci
FIFA Siapkan Turnamen Baru di Asia Tenggara, ASEAN Cup Jadi Bagian Agenda Global