JAKARTA INSIDER - Mbok Yem, sosok legendaris penjaga warung di puncak Gunung Lawu, dikabarkan telah wafat dan meninggalkan duka mendalam bagi para pendaki dan masyarakat luas.
Perempuan yang dikenal ramah, kuat, dan penuh dedikasi ini selama puluhan tahun menjadi tumpuan terakhir bagi para pendaki yang kelelahan, lapar, atau sekadar mencari kehangatan di ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut.
Dikutip dari laman resmi Kabar duka ini menyebar cepat melalui media sosial dan komunitas pendaki.
Baca Juga: Waspada! Ini daftar jajanan anak yang ternyata mengandung unsur babi
Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab kepergian sosok yang sangat dihormati ini.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga dan warga sekitar, Mbok Yem wafat karena faktor usia dan komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya.
Di usianya yang sudah lanjut, kondisi kesehatannya memang mulai menurun, terlebih karena tinggal di tempat yang cukup ekstrem seperti puncak gunung, yang memiliki suhu dingin dan akses kesehatan terbatas.
Baca Juga: Anak sering tantrum? Ini penjelasan Dokter tentang penyebabnya
Selama beberapa bulan terakhir, Mbok Yem dikabarkan jarang naik ke puncak dan lebih banyak tinggal di bawah bersama keluarga.
Meski begitu, semangatnya untuk menyambut dan membantu para pendaki tak pernah surut.
Banyak yang mengenang Mbok Yem sebagai sosok ibu bagi semua pendaki—ia tak hanya menyediakan makanan hangat dan tempat beristirahat.
Akan tetapi juga memberi semangat dan doa bagi mereka yang hendak turun atau mendaki.
Baca Juga: Justin Tatum resmi didapuk jadi pelatih kepala Pelita Jaya
Kepergian Mbok Yem meninggalkan kesan mendalam. Banyak pendaki yang mengaku kehilangan sosok yang selalu hadir di antara kabut dan dinginnya Gunung Lawu.