JAKARTA INSIDER - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin pesat dalam berbagai bidang, dari otomasi industri hingga analisis data kompleks.
AI mampu mengolah informasi dengan kecepatan tinggi, mengenali pola yang sulit dipahami manusia, dan bahkan menghasilkan karya kreatif seperti seni dan musik.
Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah AI suatu hari nanti akan benar-benar melampaui kecerdasan manusia?
Dikutip dari kanal YouTube official iNews AI memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki manusia.
Baca Juga: Sidang perdana Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku dimulai
Pertama, kecepatan dan kapasitas pemrosesan AI jauh melampaui otak manusia. Sistem AI dapat menganalisis miliaran data dalam hitungan detik.
Sementara manusia memerlukan waktu yang lebih lama. Kedua, AI tidak mengalami kelelahan, emosi, atau bias subjektif seperti manusia, sehingga sering kali lebih objektif dalam pengambilan keputusan.
Dalam dunia bisnis dan industri, AI telah menggantikan banyak pekerjaan yang bersifat rutin dan berbasis data.
Baca Juga: Kapolres Ngada Nonaktif resmi jadi Tersangka kasus pelecehan
Teknologi seperti chatbot, kendaraan otonom, dan analisis prediktif telah menunjukkan bagaimana AI dapat menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun AI memiliki keunggulan dalam kecepatan dan efisiensi, manusia tetap unggul dalam beberapa aspek yang sulit ditiru AI.
Kreativitas, intuisi, empati, serta kemampuan berpikir abstrak dan etika adalah hal-hal yang masih menjadi kekuatan utama manusia.
Baca Juga: Ahok diperiksa Kejagung terkait dugaan korupsi di Pertamina
AI mungkin dapat membuat karya seni atau menulis artikel, tetapi inovasi yang lahir dari pengalaman dan emosi tetap menjadi ranah manusia.
