JAKARTA INSIDER - Maraknya peredaran Pertamax oplosan menjadi ancaman serius bagi pemilik kendaraan dan lingkungan.
Banyak orang tergiur dengan harga yang lebih murah tanpa menyadari bahaya yang mengintai.
Bahan bakar oplosan yang telah dicampur dengan zat lain, seperti solar, minyak tanah, atau cairan kimia lainnya, memiliki kualitas jauh di bawah standar dan bisa menyebabkan berbagai kerusakan.
Baca Juga: Investigasi mengungkap: Benarkah Pertamax Oplosan beredar luas dan merugikan Konsumen?
Dikutip dari kanal YouTube Metro TV Penggunaan bahan bakar oplosan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada mesin kendaraan.
Beberapa akibat yang bisa terjadi antara lain:
Menurunkan Performa Mesin
Bahan bakar oplosan memiliki nilai oktan yang lebih rendah dibandingkan Pertamax asli, sehingga pembakaran di dalam mesin tidak berlangsung optimal. Akibatnya, tenaga mesin berkurang dan akselerasi terasa lebih lambat.
Baca Juga: Heboh! Dugaan peredaran Pertamax Oplosan mencuat, masyarakat diminta waspada
Menyebabkan Knocking (Mesin Berisik)
Oktan rendah membuat pembakaran menjadi tidak sempurna, sehingga terjadi knocking atau suara ngelitik pada mesin.
Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini dapat merusak piston dan komponen mesin lainnya.
Merusak Sistem Injeksi dan Karburator
Zat campuran dalam bahan bakar oplosan bisa meninggalkan residu yang menyumbat sistem injeksi atau karburator. Akibatnya, mesin sulit dinyalakan dan boros bahan bakar.
Baca Juga: Lagu Bayar Bayar Bayar itu cermin realitas, Polisi harusnya dengarkan bukan Marah
Mempersingkat Usia Mesin
Mesin yang terus-menerus dipaksa bekerja dengan bahan bakar berkualitas rendah akan lebih cepat mengalami kerusakan. Perawatan juga menjadi lebih mahal karena seringnya terjadi masalah teknis.
Selain merusak kendaraan, bahan bakar oplosan juga berdampak buruk pada lingkungan.
Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi, seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx), yang dapat mencemari udara dan memperburuk polusi.