Ini sudah mayat, teriak tamu yang datang ke rumah di Kalideres, terungkap tanggal kematian sebagian 4 jasad!

photo author
- Senin, 21 November 2022 | 23:00 WIB
Penampakan rumah empat jasad membusuk, di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. (Kompas TV)
Penampakan rumah empat jasad membusuk, di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. (Kompas TV)

JAKARTA INSIDER - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkapkan satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan meninggal dunia oleh warga, ternyata dari hasil penyelidikan diketahui sebagian dari mereka sudah tidak bernyawa sejak 13 Mei 2022.

Pihak kepolisian mengungkapkan korban meninggal dalam peristiwa tersebut adalah suami istri pemilik rumah atas nama Rudiyanto dan Reni Margareta, kemudian Dian (anak), dan Budiyanto (ipar Rudyanto).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi di Jakarta, Senin, (21/11/2022) mengungkapkan, kematian satu keluarga hal itu terungkap setelah penyidik memeriksa tiga orang saksi yang mengatakan bahwa korban Budiyanto hendak menggadaikan sertifikat rumahnya ke koperasi simpan pinjam.

Baca Juga: Bareskrim beri asistensi ke Polres Bogor guna percepat penanganan 116 mahasiswa IPB terjerat pinjol ilegal

Budiyanto sempat berniat menjual rumah tersebut lewat mediator dan langsung menyerahkan sertifikat asli rumah kepada mediator tersebut.

Mediator tersebut kemudian menemukan koperasi simpan pinjam untuk menggadaikan sertifikat rumah dan selanjutnya mengajak dua pegawai koperasi itu ke rumah korban pada Jumat, 13 Mei 2022.

Setibanya di rumah itu, para saksi dikejutkan dengan bau busuk menyengat dari dalam rumah.

"Pada saat itu diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," kata Hengki.

Baca Juga: BNPB : 56 korban meninggal, 23 orang tertimbun reruntuhan dan 3.895 orang mengungsi pasca gempa magnitudo 5,6

Saat ditanyakan kepada Budiyanto soal bau tersebut, yang bersangkutan menyebut itu hanya bau got yang belum sempat dibersihkan.

Para saksi tersebut kemudian masuk ke rumah dan meminta bertemu dengan pemilik rumah yang namanya tertera di sertifikat, yakni Reni Margareta.

Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam tersebut diajak oleh Dian dan Budiyanto ke kamar Reni, namun saat itu Dian meminta agar lampu kamar tidak dinyalakan.

"Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk. Di mana 'ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya," Hengki menirukan ucapan Dian.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingatkan warga Cianjur waspada akan terjadinya gempa susulan

Tanpa sepengetahuan Dian, salah satu pegawai koperasi simpan pinjam itu menyalakan senter di ponselnya dan dikejutkan dengan kondisi Reni Margareta yang sudah menjadi mayat.

"Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat, pada tanggal 13 Mei," ujar Hengki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari Utari JI

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X