Kelebihan kapastitas penonton dalam Festival 'Berdendang Bergoyang', Polisi tetapkan 2 orang tersangka

JAKARTA INSIDER - Festival Berdendang Bergoyang yang diadakan di Istrora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/22) malam, terpaksa dibubarkan polisi, sebelum acara selesai.

Kelebihan kapasitas penonton yang mencapai 21 ribu ini sangat beresiko memakan korban, apalagi dalam festival Berdendang Bergoyang sudah ada beberapa orang yang pingsan.

Setelah membubarkan acara tersebut, polisi pun telah memeriksa beberapa orang untuk bertanggung jawab dalam kasus ricuhnya festival Berdendang Bergoyang.

Baca Juga: Trauma dengan tragedi kerumunan, polisi bubarkan festival musik Berdendang Bergoyang sebelum ada korban jiwa

Polisi pun telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus kelebihan penonton hingga ricuhnya festival musik yang mengakibatkan banyak korban pingsan.

“Sementara dua orang kita tetapkan sebagai tersangka,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin dalam keterangannya dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJ News, Sabtu (5/11/2022).

Kedua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ricuhnya festival Berdendang Bergoyang yakni berisinial HA dan DP, yang merupakan penanggung jawab acara dan direktur.

Baca Juga: Pengunjung tembus 21 ribu, polisi bubarkan Festival Berdendang Bergoyang

“Dua tersangka inisial HA dan DP,” ucapnya.

“DP direktur,” tambahnya.

Kedua tersangka terancam dikenakan Pasal 360 Ayat 2 tentang Kelalaian yang mengakibatkan orang lain terluka, serta Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dengan ancaman pidana 1 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Baca Juga: Kapasitas penonton melebihi batas, polisi hentikan Festival Berdendang Bergoyang di Istora

Sebelum diketahui, Polisi membubarkan festival Berdendang Bergoyang itu lantaran over kapasitas, yang seharusnya hanya dihadiri 3 ribu penonton namun ini mencapai 21 ribu, namun disisi lain daya tampung Istora Senayan hanya berkisar 10 ribu lebih orang.***