hukum-kriminal

Empat perusahaan farmasi jadi tersangka kasus gagal ginjal akut pada anak

Minggu, 20 November 2022 | 19:45 WIB
Ilustrasi gambar ginjal. (Instagram.com/ @indozone.id)

JAKARTA INSIDER - Kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak di Indonesia akibat obat sirup terus diusut oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Gagal ginjal akut pada anak merebak sejak Agustus 2022 Hingga saat ini 20 November 2022 ada 324 kasus gagal ginjal akut dengan jumlah pasien meninggal mencapai 199 orang.

Kabar terbaru empat perusahaan ditetapkan tersangka yakni :

Baca Juga: Diingatkan Kemenkes soal risiko KLB kasus polio, Heru Budi Hartono langsung sigap gencarkan vaksinasi polio

1. PT Afi Farma Pharmaceutical Industries;
2. CV Samudera Chemical;
3. PT Yarindo Farmatama;
4. PT Universal Pharmaceutical Industries.

Dua perusahaan diungkap Polisi yaitu selaku produsen obat sirup CV Samudera Chemical dan selaku pemasok bahan baku untuk PT Afi Farma yang ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik memeriksa 31 saksi dan 10 ahli.

Sementara dua perusahaan lainnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.

Baca Juga: Kiesha Alvaro bak ATM berjalan untuk nafkahi keluarga, ternyata begini kelakuan Pasha Ungu

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan dua perusahaan farmasi PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries karena obat sirup mengandung cemaran maupun zat murni etilen glikol dan dietilen glikol.

"Nggak ada masalah. Jadi BPOM itu memang memiliki kewenangan melakukan penegakan hukum, penyidikan. PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) nya kan ada terkait dengan produsen-produsen,” ujar Pipit saat dihubungi, Jumat (18/11/2022) sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJNEWS pada Minggu (20/11/2022).

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penetapan tersangka korporasi kasus gagal ginjal akut dilakukan setelah penyidik melakukan penyidikan dan pemeriksaan sebanyak 41 orang.***

Tags

Terkini