JAKARTA INSIDER - Sidang kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J menemukan fakta baru, yaitu siasat licik Ferdy Sambo.
Dalam persidangan Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi berupaya keras terlepas dari jeratan hukuman mati.
Namun siasat licik mereka dipatahkan kesaksian ajudan Adzan Romer dan Bharada Elizier.
Dikutip dari chanel Radar Gosip, Sabtu (12/11/2022), tim kuasa hukum Sambo pun gigit jari.
Pasalnya upaya mereka terhalang kesaksian Adzan Romer dan Bharada E alias Richard Elizier.
Richard mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo sudah merencanakan pembunuhan tersebut sejak awal dirinya dipanggil ke lantai 3 rumah di Saguling.
Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi bahkan sudah merencanakan skenario tembak menembak, untuk mengelabui pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Sementara kuasa hukum Richard Elizier, Ronny Talapessy membenarkan bahwa kliennya mengungkap tembak menembak adalah perintah dan skenario Sambo.
Yaitu saat mereka masih berada di rumah Saguling, tepatnya sebelum Brigadir Yosua tewas.
Ronny juga menyebut bahwa Richard tidak membawa handy talky (HT) pada saat berada di rumah Duren Tiga.
Richard menerima panggilan dari Ferdy Sambo melalui Ricky Rizal dan bukan melalui HT.
Sementara itu pengakuan Ricky Rizal bahwa ia tidak melihat Ferdy Sambo pada saat menembak Yosua, karena saat kejadian ia sedang menerima panggilan HT dari Adzan Romer terindikasi bohong.