JAKARTA INSIDER - Kasus gagal ginjal akut misterius masih terus menjadi momok bagi warga Indonesia.
Kasus ini telah menelan korban jiwa. Hal ini dipicu oleh obat jenis sirop. Polisi didorong untuk mengusut unsur pidananya.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 24 Oktober 2022: Elsa kembali ke rumah Sienna
Permintaan kepada Kapolri disampaikan oleh Menko PMK setelah mengadakan Rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, yaitu Kemenkes, kemendag, Kemenperin dan BPPOM secara virtual.
Rakor itu dihadiri oleh Menkes, Budi G Sadikin dan jajaran pejabat eselon 1 Kemenkes; Kepala BPOM, Penny Lukito; menteri perindustrian diwakili PLT Dirjen IKFT, Ignatius Warsito dan Menteri Perdagangan diwakili Direktur Impor Sihar Pohan.
"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut. Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak," ujar Menko PMK, dikutip JAKARTA INSIDER dari situs resmi Menko PMK.
Baca Juga: Belum terpecahkan. Deretan kasus gagal ginjal di RI masih jadi misteri
Sampai sejauh ini kasus GGPA udah menimpa 208 anak, 118 meninggal dan kemungkinan masih akan bertambah.
Penyebabnya diduga kuat berasal dari cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirup. Di mana bahan baku obat tersebut semuanya masih import.
Sampai sejauh ini, berdasar data Kemenkes, kasus gagal ginjal akut 2022 ini hanya terjadi di tiga negara, yaitu Indonesia (118 kematian) Gambia (50 ) dan Nigeria (28 kematian).
Baca Juga: Gagal ginjal misterius masih menjadi teka-teki, Pemda DIY gandeng akademisi
"Oleh sebab itu perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkap Muhadjir.***