hukum-kriminal

Tertipu arisan bodong, 35 emak-emak di Bekasi lapor ke polisi. Total rugi ratusan juta!

Minggu, 23 Oktober 2022 | 14:40 WIB
Emak-emak Bekasi mendatangi Polrestro Bekasi melaporkan korban arisan bodong

JAKARTA INSIDER - Sejumlah emak-emak asal Desa Karang Satu, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, diduga menjadi korban tabungan dan arisan bodong.

Mereka bersama-sama melaporkan SR, operator arisan bodong tersebut ke Polres Metro Bekasi. Para korban arisan bodong mengaku telah rugi puluhan juta rupiah.

Uniknya, arisan bodong ini dikocok virtual melalui Live Facebook. Pesertanya tak hanya satu kampung, melainkan dari lokasi berbeda.

Ibu Lahin, 49 tahun, adalah salah satu korban yang mendatangi Polrestro Bekasi Kota. Kepada petugas dia mengaku janggal dengan sistem arisan dan tabungan yang dijalankan SR, seorang ibu rumah tangga. Ia merasa nama yang keluar untuk mendapatkan arisan adalah fiktif.

Baca Juga: Surya Paloh, dulu menentang politik identitas kini malah usung Anies Baswedan. Ini kata pengamat

"Setiap hari Senin Rp 100 ribu. Baru 35 orang sudah kayak gini, Pak. Itu dapatnya Rp 11 juta, tapi belum pernah ada yang dapat duitnya sama sekali, yang di Desa Karangsatu itu gak ada nama, kalau dikocok, ya, yang dapat mungkin nama dari dia panitia, namanya fiktif," kata Lahin, Minggu, (23/10/2022).

Mengikuti arisan bodong sejak setahun terakhir, Lahin awalnya percaya dengan sistem arisan tersebut. Karena dia pernah mendapatkan Rp 5 juta dari arisan itu.

"Saya ikutan (arisan) baru setahun, kan, dulu saya pernah ikutan, bener Pak dapat Rp 5 juta, sekarang ikut lagi kayak gini, cuma dapatnya katanya sekarang lebih gede, Rp 11 juta. Tapi nggak dapat-dapat, udah 35 orang yang keluar katanya," lanjut Lahin.

Baca Juga: Menyembuhkan luka hingga cegah kanker, inilah 5 manfaat daun sirih bagi kesehatan

Lahin mengatakan, pelaku selalu beralasan bahwa nama yang keluar saat arisan merupakan "orang jauh", yang kemudian diduga oleh Lahin dan peserta arisan lainnya sebagai nama fiktif.

"Dikocoknya lewat live Facebook, terus nggak ada nama kita yang keluar itu. Kalau habis ngocok arisan, kata dia (pelaku) yang dapat orang-orang jauh mulu," ungkapnya.

Shindi Dhelia, 23 tahun, adalah korban lain dari arisan bodong yang sama. Kejanggalan arisan bodong itu, menurut Shindi, baru terungkap pada September 2022 lalu.

Baca Juga: Tips diet bagi pemula, intermittent fasting bisa jadi langkah awal

Adapun jumlah peserta yang ikut sebanyak 110 orang. Masing-masing peserta arisan mengalami kerugian yang bervariatif, antara Rp 3-30 juta.

Halaman:

Tags

Terkini