hukum-kriminal

Kabar Terkini: Banjir melanda Kabupaten Malang dengan ketinggian hingga 150 cm

Minggu, 16 Oktober 2022 | 18:45 WIB
Ilustrasi banjir melanda Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, Jawa Timur. (pixabay)

JAKARTA INSIDER - Hujan mengguyur Malang Raya mulai jumat, 14 oktober 2022 malam hingga mengakibatkan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) dilanda banjir. Banjir terjadi pada Sabtu pagi, 15 Oktober 2022.

Banjir melanda empat dusun di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Sadono Irawan (Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang) mengatakan sekarang banjir sudah mulai surut. Banjir mencapai ketinggian sekitar 100-150 cm.

Baca Juga: Terungkap! Ini kronologi hilangnya Adzra Nabila, mahasiswi IPB yang terjang banjir di Bogor

Bapak Sadono mengatakan Banjir yang terjadi di Sumawe terdiri dari Dusun Krajan Tengah, Dusun Krajan Kulon, Dusun Krajan Wetan, dan Dusun Rowotrate sebanyak 470 KK yang terdampak banjir.

Hujan deras itu menyebabkan volume air dari hulu Sungai Panguluran meningkat sehingga masuk ke rumah warga di Dusun Krajan Tengah dan Dusun Krajan Kulon.

"Jadi hilir Sungai Panguluran di Pantai Ungapan tertahan oleh air pasang laut. Air sudah menurun mulai pukul 09.30 WIB," kata Bapak Sadono menambahkan, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari pada Minggu (16/10/2022).

Baca Juga: Hukum suami memukuli istri menurut Islam, Bagaimanakah? Begini jawaban Buya Yahya

Di PMI juga sudah mendirikan dapur umum di lokasi.

Bapak Sudono menambahkan, kondisi air di Dusun Rowotrate masih setinggi sekitar 1 meter.

Sebelumnya saat air meluap ketinggian air bahkan mencapai 2 meter. Kondisi air di Dusun Rowotrate masih sekitar 1 meter tadi siang.

Hingga pukul 13.00 wib, air di jalan utama Desa Sitiarjo sudah bisa dilalui kendaraan umum.

Baca Juga: Terungkap! Ini kronologi hilangnya Adzra Nabila, mahasiswi IPB yang terjang banjir di Bogor

Khusus Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo saja, hingga kini petugas dari BPBD Kabupaten Malang belum bisa menuju ke Rowoterate.

“Jembatan penghubung setelah kuburan airnya masih tinggi. Kanan kirinya tidak ada pembatas, sehingga petugas masih belum berani menjangkau karena takut masuk ke sungai," kata Bapak Sadono menjelaskan.

Halaman:

Tags

Terkini