JAKARTA INSIDER - Kejadian mengerikan menimpa adik Iman Zanatul Haeri ketika ia menjadi korban serangan fisik dan seksual oleh seorang pria bernama Alwi Pandeglang.
Kasus ini telah mencuri perhatian publik dan menjadi sorotan yang memicu pertarungan antara upaya mencari keadilan di dunia maya dan di ruang sidang.
Iman, yang juga dikenal melalui akun Twitter @zanatul_91, melaporkan bahwa pelaku telah memaksa adiknya menjadi pacarnya dengan ancaman merilis video pornografi balas dendam.
Baca Juga: Rahasia Puasa Tarwiyah dan Arafah: Pintu Penghapus Dosa Terbuka di Dzulhijjah!
Selama tiga tahun, adik Iman hidup dalam penderitaan yang tak terbayangkan, mengalami pemukulan, pemerasan, dan berbagai ancaman yang menghantui kehidupannya.
Namun, upaya hukum untuk mendapatkan keadilan tampaknya tidak berpihak kepada mereka yang teraniaya.
Dalam proses penyelidikan, ibu Kejari Helena meminta bukti dari pernyataan adik Iman untuk menguatkan kasus ini.
Baca Juga: Wagner Membatalkan Rencana Kudeta: Presiden Putin Selamat dari Ancaman
Namun, ketika adik Iman akan menunjukkan bukti berupa cuplikan gambar chat dan percakapan dengan seseorang yang mengaku sebagai Jaksa D, chat tersebut tiba-tiba hilang atau ditarik.
Meskipun demikian, keluarga berhasil memotret percakapan tersebut sebelumnya, membuka tabir intrik yang terjadi dalam proses hukum yang dihadapi oleh adik Iman.
Terungkap bahwa terduga pelaku berusaha menggiring adik mereka keluar dari tempat perlindungan dengan membantah tindakannya dan tidak mengakui kesalahannya.
Situasi ini mencerminkan fenomena reproduksi kekerasan oleh penegak hukum sendiri.
Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan saat ini menunggu sidang tuntutan yang dijadwalkan pada Selasa, 27 Juni 2023.