JAKARTA INSIDER - Pelaku penembakan kantor MUI Pusat pada beberapa waktu lalu, masih saja menyisakan segudang misteri setelah selesai menjalankan aksinya pelaku dinyatakan meninggal dunia oleh Polda Metro Jaya Jakarta Pusat.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan autopsi terhadap penyebab meninggalnya Mustofa pelaku penembakan kantor MUI pusat. Termasuk mendalami motif penembakan, adakah keterkaitan dengan jaringan teroris lantaran banyaknya kejanggalan pasca insiden tersebut.
Apalagi setelah beredar di media online terkait dengan aliran dana yang dimiliki oleh Mustofa, anak menantunya Inni Farizat mengungkapkan dari mana saja sumber dana itu berasal.
Fantastis di dalam rekening Mustofa diketahui memiliki dana hingga ratusan juta rupiah, dikutip JakartaInsider dari kanal youtube tvOneNews, Jumat (5/5/2023).
Nila transfer hingga ratusan juta, Inni Farizat memberikan penjelasan, terkait tentang uang tersebut dengan senilai Rp800 juta rupiah, telah dibenarkan oleh Inni, hanya saja menurutnya jumlah uang yang mencapai hingga ratusan juta tersebut adalah terkumpul secara bertahap.
“Dari anak-anaknya mereka bertiga diketahui bekerja diluar negeri semua, yang satu di Korea Selatan, yang dua lagi di Taiwan, jadi anak-anaknya jika mengirimkan uang itu kepada orang tuanya,” kata Inni menantu Mustofa.
Inni mengatakan uang yang dikirimkan oleh anak-anak Mustofa kepadanya bukan untuk dibelanjakan, untuk kebutuhan sehari-hari, lantaran uang tersebut dikirimkan untuk dipergunakan membeli sesuatu.
Sebagai contohnya membeli kendaraan, membeli rumah terkait tentang Rp800 juta di ungkapkan oleh menantu Mustofa adalah merupakan gaji dari anak-anaknya.
Inni Farizat mengatakan bahwa gaji anaknya yang ada di Korea saja itu sebulan sudah Rp30 juta, belum lagi untuk anaknya yang ada di Taiwan ada dua orang, dengan masing-masing anak mendapatkan gaji sebesar Rp15 juta perbulan.
Baca Juga: Kabar terkini pengakuan korban, ceritakan secara utuh kronologi pelaku penembakan kantor MUI
Bisa dikalikan saja jumlahnya berapa, jika satu bulan anaknya yang di Korea memiliki gaji Rp30 juta rupiah bekerja sejak tahun 2014.
Sementara untuk anaknya yang berada di Taiwan dengan dua orang anak setiap bulannya Rp30 juta, sudah bekerja selama 5 tahun.
Sehingga wajar saja jika memiliki jumlah sebanyak itu, perihal uang yang terakhir terdapat bukti transfer Rp200 juta, Inni menambahkan bahwa ia memiliki bukti transfer pengiriman uang yang berasal dari sana.