JAKARTA INSIDER - Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa bengkel memperdaya pelanggan dengan menetapkan harga yang tinggi dan melakukan praktik penipuan.
Kasus ini sering terjadi, termasuk pada seorang pengguna sepeda motor yang bernama Echa.
Echa bercerita, "Saya ingin liburan kecil-kecilan bersama suami dan anak ke Sentul. Tapi motor saya nyendat-nyendat dan belum sempat diservis. Oleh karena itu, saya berencana untuk mengganti oli agar motor bisa berjalan dengan lancar." ujar Echa melalui akun TikToknya @echadama08.
Baca Juga: Dedikasikan lagu untuk mengenang orang tersayang, berikut lirik lagu 'History' One Direction
"Saat saya masuk ke bengkel, saya merasa bahwa bengkel ini sangat tidak bertanggung jawab karena melakukan praktik pemeran dengan harga tinggi." lanjut dirinya.
Echa mengatakan bahwa bengkel tersebut merasa seakan-akan mengambil keuntungan dari pelanggan.
Awalnya, bengkel tersebut hanya diminta untuk mengganti oli.
Baca Juga: Timnas Sepakbola U-22 Indonesia memulai SEA Games dengan kemenangan 3-0 atas Filipina
Namun, setelah diperiksa, mekanik mengatakan bahwa oli harus diganti semua dan mesin harus dibongkar.
"Saya merasa curiga karena harga yang diberikan terlalu mahal. Namun, mekanik tersebut tetap melakukan pemotongan mesin, bahkan tanpa persetujuan saya. Dan ketika saya diminta untuk membayar biaya sebesar 2,7 juta, saya merasa sangat terkejut," ujarnya.
Echa merasa bahwa ini adalah praktik pemeran dan kecurangan yang tidak dapat diterima.
Baca Juga: Laki-laki temukan bukti pasangannya berbuat hal tidak etis, sang perempuan malah main fisik