JAKARTA INSIDER - Pimpinan KPK Nurul Ghufron menuturkan terkait OTT Wali Kota Bandung, menyebut kronologi yang diduga dalam tindak pidana korupsi ini.
Bermula saat, Pemerintah Kota Bandung di tahun 2018 mencanangkan Bandung sebagai Kota cerdas, melalui program Bandung Smart City saat YM dilantik menjadi Wali Kota Bandung ditahun 2022.
Bandung Smart City masih terus memaksimalkan layanan diantaranya, layanan CCTV dan jasa internet atau ISP yang menjadi penyedia layanan CCTV dan jasa internet ISP untuk Bandung Smart City yakni PT SMA dengan posisi BN selaku direktur dan agislaku manager dan juga PT Vivo dengan posisi SS sebagai CEO.
Baca Juga: Wow penampilan terbaru Bunda Corla curi perhatian netizen: Mak mak Eropa berkelas...
Kira-kira dibulan Agustus 2022, AG dengan sepengetahuan BN bersama dengan saudara SS menemui YM di Pendopo Kota Walikota Bandung, dengan maksud agar mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan, Dinas komunikasi dan Informatika Pemkot Kota Bandung.
Dalam pertemuan itu, difasilitasi KR selaku sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung, sekitar Desember 2022 kembali dilakukan pertemuan antara SS dan YM di Pendopo Walikota, dari pertemuan ini ada pemberitahuan sejumlah uang dari SS pada YM.
Dilansir Jakarta Insider dari YouTube KompasTV, sekaligus juga untuk membahas pengkondisian agar PT Vivo sebagai pelaksana pengadaan ISP di Dishub Pemkot Bandung.
Walaupun keikutsertaan PT Vivo dalam proyek tersebut melalui aplikasi e-katalog. Jadi bahwa sesungguhnya, pengadaannya sudah menggunakan katalog dan tinggal menunjuk dikatalog.
Setelah pertemuan itu, diduga ada penerimaan uang oleh Dede melalui KR dan juga YM, yang diterima melalui saudara RH sebagai sekretaris pribadi, sekaligus orang kepercayaan YM bersumber dari SS.
Begitu DD dan YM menerima uang KR menginformasikan kepada RH dengan mengatakan, bahwa mereka senang saat menerima uang tersebut.
Lantas PT Vivo, dinyatakan sebagai pemenang proyek penyediaan jasa internet atau ISP di Dishub Pemkot Bandung dengan nilai proyek sebesar Rp 2,5 miliar.
Dan sekitar Januari 2023, YM bersama keluarga DD dan KR juga menerima fasilitas ke Thailand dengan menggunakan anggaran milik PT SMA, dengan alasan untuk Benchmark kota Smart di Thailand di Bangkok.
YM juga menerima sejumlah uang dari AG melalui KR sebagai uang saku dan diam.