JAKARTA INSIDER - Seorang pejabat tinggi kesehatan di Gaza mengatakan adanya tanda-tanda penyiksaan, luka bakar, dan pencurian organ ditemukan pada jenazah tahanan Palestina yang dikembalikan oleh penjajah Israhell berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, menulis di platform X bahwa jenazah-jenazah tersebut "diikat seperti binatang, ditutup matanya, dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan luka bakar yang mengerikan."
Ia mengatakan beberapa jenazah "dikosongkan organnya dan diisi dengan kapas dan kain, sementara kornea, ginjal, dan bahkan hati dicuri."
Baca Juga: Dapur MBG Disegel! Saatnya Orang Tua Turun Tangan Siapkan Bekal Sekolah Anak?
"Jenazah warga Palestina yang tidak bersalah ditinggalkan sebagai saksi kebrutalan para algojo, karena mereka tidak mati secara alami tetapi dieksekusi setelah diikat dan ditahan selama berbulan-bulan di kamar mayat Israhell," kata al-Bursh.
Para pejabat kesehatan dan keluarga korban kesulitan mengidentifikasi beberapa jenazah karena kerusakan parah dan bagian tubuh yang hilang akibat penyiksaan dan luka bakar.
Penjajah Israhell menyerahkan 120 jenazah warga Palestina melalui Palang Merah tanpa nama, hanya ditandai dengan kode bernomor.
Baca Juga: Setahun Kabinet Merah Putih: Transformasi Pariwisata Dorong Pertumbuhan
Kantor Media Tahanan Palestina menggambarkan temuan tersebut sebagai bukti "praktik kriminal sistematis oleh pendudukan."
Baca Juga: Mahfud MD Ultimatum KPK: Segera Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh!
Kedua kantor tersebut menyerukan penyelidikan internasional yang mendesak, menyebutnya sebagai "kejahatan perang menyeluruh" dan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Israhell saat ini menyimpan jenazah 735 tahanan Palestina, termasuk 67 anak-anak, menurut Kampanye Nasional Palestina untuk Pengambilan Jenazah Martir.***