JAKARTA INSIDER - Polisi akhirnya mengungkap hasil autopsi jasad seorang jurnalis yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat.
Jurnalis berinisial AR tersebut ditemukan tak bernyawa pada akhir pekan lalu, memicu berbagai spekulasi publik terkait penyebab kematiannya.
Dikutip dari laman resmi www.tribratanews.polri.go.id Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M. Syahduddi, hasil autopsi menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Baca Juga: Ridwan Kamil bantah tuduhan perselingkuhan dengan LM, siap jalani tes DNA
Berdasarkan pemeriksaan tim forensik RS Polri Kramat Jati, tidak ada luka luar maupun dalam yang mengindikasikan kekerasan.
Lebih lanjut dijelaskan, hasil uji laboratorium juga menunjukkan adanya zat tertentu dalam tubuh korban yang diduga berasal dari obat-obatan.
Meski demikian, polisi belum dapat menyimpulkan apakah zat tersebut menjadi penyebab utama kematian AR.
Baca Juga: Kebakaran melanda Pasar Bintaro, diduga akibat korsleting listrik
Sampel darah dan organ tubuh korban masih dalam tahap analisis lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya.
Saat ini, dugaan sementara mengarah pada komplikasi akibat konsumsi zat tertentu, namun kami belum bisa menyimpulkan secara final," tambah Kombes Syahduddi.
AR diketahui menginap di hotel tersebut seorang diri sejak dua hari sebelum ditemukan meninggal dunia.
Baca Juga: Tinjauan langsung Kepala BNPB dan Menko PMK ke Myanmar
Pihak hotel melaporkan kejadian itu setelah korban tidak merespons panggilan dari staf hotel.
Saat ditemukan, posisi tubuh korban berada di atas tempat tidur dan tidak ada tanda-tanda kekacauan di dalam kamar.