JAKARTA INSIDER - Selain warga sipil, Jurnalis juga menjadi incaran militer Israel.
Jurnalis kembali menjadi korban kejahatan dan serangan Israel di Palestina.
Serangan Israel terbaru di Palestina mengakibatkan seorang jurnalis dan reporter muda Al Jazeera syahid akibat serangan Israel.
Jurnalis dan reporter muda itu bernama Hussam Shabat, ia syahid setelah terkena serangan Israel di Beit Lahia, Palestina.
Otoritas pertahanan wilayah Gaza mengonfirmasi kematian Shabat dan Muhammad Mansour yang merupakan salah satu pekerja media Palestina yang terafiliasi dengan Jihad Islam Palestina.
Agensi tersebut menyatakan bahwa Shabat terkena serangan drone Israel ke mobil tumpangannya di dekat stasiun pengisian bahan bakar di wilayah utara, Beit Lahia.
Juru bicara agensi pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan serangan udara menargetkan lebih dari 10 mobil di sejumlah lokasin di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Sindikasi Jurnalis Palestina menyatakan kematian Shabat dan Mansour merupakan "kejahatan dari rekam jejak terorisme Israel."
"Kejahatan perang yang bertujuan untuk menutupi kebenaran dan menteror mereka yang berupaya membawa pesan kebebasan berpendapat," demikian pernyataan Sindikasi Jurnalis Palestina.
Disebutkan pula bahwa lebih dari 206 jurnalis dan pekerja media terbunuh sejak awal agresi Israel ke Palestina, yang merupakan balasan atas serangan kelompok perlawanan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Israel kembali melakukan serangan brutal setelah masa gencatan senjata fase pertama selesai.
Israel hingga kini belum mau menunjukkan iktikad untuk melanjutkan gencatan senjata.***