Kapolri Listyo Sigit Datangi RSCM dan Meminta Maaf Kepada Keluarga Ojol yang Dilindas Rantis Brimob

JAKARTA INSIDER - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk menemui keluarga driver ojek online (ojol) yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Dalam kunjungannya itu, Listyo tampak tiba di RSCM didampingi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.

“Jadi, yang pertama saya mengucapkan belasungkawa dan duka cita yang sangat mendalam kepada almarhum AK dan juga seluruh keluarga,” ujar Listyo kepada awak media usai menemui keluarga korban di RSCM, Jakarta Pusat pada Jumat, 29 Agustus 2025 dini hari.

Baca Juga: 5 Olahraga Prestisius yang Bikin Kamu Terlihat Kelas Atas

“Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan minta maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” tambahnya.

Listyo juga mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan perangkat desa tempat tinggal korban untuk membantu proses pemakaman.

“Kami bertemu dengan lingkungan, ada RT dan pengurus masjid, ada RW, kami berkomunikasi untuk mempersiapkan pemakaman dan juga hal-hal lain yang diminta oleh keluarga almarhum,” imbuhnya.

Baca Juga: 7 Minuman Herbal dan Sehat untuk Meredakan Kram Haid

Mengenai insiden yang menimpa korban, Listyo mengungkapkan bahwa kepolisian akan menindaklanjuti, sesuai dengan permintaan keluarga korban.

Tak hanya kepada keluarga, permintaan maaf juga disampaikan kepada para ojol dan masyarakat karena peristiwa tersebut.

“Sekali lagi mohon maaf atas peristiwa yang terjadi, mewakili keluarga besar institusi Polri, mohon maaf sebesar-besarnya,” tandasnya.

Baca Juga: Presiden RI Prabowo Subianto Tegaskan Komitmennya Untuk Perbaiki Tata Kelola BUMN, Resmi Hilangkan Bonus Komisaris

Sebelumnya, viral di media sosial, mobil rantis milik Brimob melindas seorang driver ojol di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.

Peristiwa tersebut terjadi saat polisi tengah mencoba membubarkan aksi demo buruh 28 Agustus yang terjadi dan makin meluas dari titik depan gedung DPR/MPR RI.***