JAKARTA INSIDER - Israel kembali menyerang ibu kota Iran, Teheran, usai kesepakatan gencatan senjata.
Israel dalam serangan terbaru mengatakan bahwasanya Iran telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel, Katz.
Baca Juga: Gubernur Pramono Anung wajibkan seluruh Hotel di Jakarta menggunakan nuansa Betawi
Menhan Israel Katz mengatakan bahwasanya serangan terakhir Israel ke Teheran menandakan bahwasanya Iran telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Menhan Katz menuduh Iran melanggar gencatan senjata yang dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa jam sebelumnya.
"Saya menginstruksikan IDF (tentara), berkoordinasi dengan Perdana Menteri, untuk melanjutkan aktivitas serangan hebat di Teheran untuk menetralisir target rezim dan infrastruktur teroris di Teheran, setelah operasi kemarin," kata Katz .
Baca Juga: KPK periksa Ustaz Khalid Basalamah terkait penyelidikan dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
Katz mengklaim bahwa ia memerintahkan serangan tersebut "mengingat pelanggaran mutlak gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden AS oleh Iran dan peluncuran rudal ke Israel."
Militer sebelumnya mengatakan bahwa sirene serangan udara berbunyi di Israel utara pada hari Selasa setelah mendeteksi serangan rudal baru dari Iran.
Baca Juga: 5 Titik lokasi Layanan Sim Keliling Jakarta Hari ini
Serangan yang dituduhkan itu terjadi tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa mereka menyetujui gencatan senjata bilateral dengan Iran, berdasarkan proposal yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump.***
Artikel Terkait
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei beri pesan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, apa isinya?
Geramnya Kim Jong Un usai Donald Trump ikut campur dalam konflik Iran vs Israel: Korea Utara menilai langkah AS telah melanggar Hukum Internasional!
5 Titik lokasi Layanan Sim Keliling Jakarta Hari ini
KPK periksa Ustaz Khalid Basalamah terkait penyelidikan dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
Gubernur Pramono Anung wajibkan seluruh Hotel di Jakarta menggunakan nuansa Betawi