Indra Bekti selamat dari stroke karena masuk fase Golden Time Period, begini penjelasan dokter

photo author
- Kamis, 29 Desember 2022 | 08:53 WIB
Presenter Indra Bekti dapat tertolong usai terkena pecah pembuluh darah dan tidak berakhir stroke karena berada pada fase gloden period time.
Presenter Indra Bekti dapat tertolong usai terkena pecah pembuluh darah dan tidak berakhir stroke karena berada pada fase gloden period time.

dr. Fajar Maskuri manambahkan, penanganan seseorang yang telah terkena pecah pembuluh darah atau stroke akan lebih mudah diobati ketimbang terlambat mendapat penanganan.

Baca Juga: Tak terima Betrand Peto dibully di sosial media, Ruben Onsu ambil jalur hukum: Semua pintu maaf telah terkunci

“Ketika ditangani atau dibawa ke dokter setelah sehari, dua hari, atau bahkan setelah seminggu baru dibawa kerumah sakit, itu sudah terlambat,” ujarnya.

Penting diketahui jika kerabat atau keluarga yang terkena gejala stroke atau pecah pembuluh darah, maka 3,5 jam setelah pasien mengalami gejala tersebut harus langsung mendapat pananganan medis. 

“Menemukan keluarga atau tetangga curiga mengalami stroke maka bawa segera ke rumah sakit,” ucapnya. 

Baca Juga: Permudah para pelaku UMKM, Pos Indonesia Group dan Lion Air Group luncurkan Ekosistem Direct Trading

Lebih lanjut, penyakit stroke merupakan gangguan pada fungsi otak yang disebabkan adanya gangguan atau gumpalan peredaran darah di otak.

dr. Fajar Maskuri mengungkap, ada tujuh gejala umum penyakit stroke yang paling sering dialami seperti dilansir dari laman ugm.ac.id.

1. Lemah pada otot atau anggota gerak badan. 

Baca Juga: Indy Barends sebut Indra Bekti selamat karena masuk Golden Hour saat pecah pembuluh darah, Ini artinya

2. Gangguan sensasi pada kulit, pasien mungkin saja terlihat normal dan bertenaga, namun jika ada separuh bagian tubuhnya mati rasa atau kesemutan maka hal itu juga menjadi gelaja stroke.

3. Mulut perot atau bentuk mulut menjadi jatuh atau pencong.

4. Gangguan lapang pandang, pasien akan mengalami kehilangan sebagian pandangannya, gelap separuh.

Baca Juga: Jangan anggap sepele dengan tekanan darah tinggi. Bisa menyebabkan pendarahan otak

5. Gangguan komunikasi atau afasia (gangguan pemahaman dan gangguan bicara).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB
X