JAKARTA INSIDER - Selama belasan tahun Tiko hidup dalam kesusahan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan tanpa adanya sumber air bersih dan listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Selama itu juga Tiko harus merawat dan menjaga ibunya, yakni Ibu Eny yang tengah menderita gangguan kejiwaan seorang diri tanpa didampingi keluarga dan sang ayah.
Selepas perceraiannya dengan Ibu Eny, ayah Tiko pun lalu pergi meninggalkan Tiko bersama ibunya berdua dan pada akhirnya ibu Tiko mengalami depresi.
Baca Juga: Zelenskiy ulang tahun, Ukraina unggul di Belgorod Rusia
Cerita kehidupan yang telah dilalui Tiko selama belasan tahun tersebut pun akhirnya membuat warganet penasaran, terlebih lagi berkenaan dengan sosok sang ayah.
Akibatnya banyak dari warganet sangat menyayangkan sikap pak Herman yang mereka anggap telah melalaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah terlebih lagi terhadap sang anak, yakni Tiko.
Salah satu dari anak kandung pak Herman angkat bicara terkait hal tersebut dengan membeberkan sejumlah fakta yang sebenarnya terjadi.
Pak Herman sendiri disebut-sebut telah meninggal dunia sejak tahun 2015 silam hingga akhirnya selaku anak pertama dari istri pertamanya pak Herman Uri Mudjiastuti mengklarifikasi kejadian tersebut.
Uri Mudjiastuti mengaku dirinya kaget ketika mengetahui almarhum ayahnya menjadi pemberitaan di berbagai media.
Terlebih lagi dari semua berita yang beredar semuanya menyebutkan jika ayahnya tersebut merupakan sosok suami dan ayah yang dzalim.
"Seakan-akan kesannya seorang suami yang sangat dzalim kepada istri dan anaknya yang meninggalkan berapa tahun," tutur Uri.
Padahal menurutnya, kejadian yang sebenarnya bukanlah seperti yang media-media beritakan melainkan ayahnya terpaksa pergi meninggalkan Tiko lantaran Ibu Eny yang mengusir pak Herman dari rumahnya tersebut.