Semuanya berasal dari keringat dari Ferry Irawan yang tidak langsung dituruti pada saat itu juga.
Ferry Irawan menginginkan hubungan seks kepada Venna Melinda yang pada saat itu dalam kondisi yang tidak fit.
Venna Melinda mengakui bahwa pada saat itu dia sedang sakit lambung dan juga sangat kecapean akibat perjalanan jauh.
Besok paginya juga Venna Melinda akan pergi bekerja dan bertemu dengan orang-orang penting lainnya.
Ferry Irawan yang memiliki tamperamental yang tinggi akhirnya langsung marah-marah kepada Venna Melinda.
Ferry Irawan langsung menoel organ-organ tubuh dari Venna Melinda sambil mendorong dan marah kepada istrinya.
Baca Juga: PKB di Pemilu 2024, dua target: Naik ke peringkat dua dan minimal kursi cawapres
Tidak puas dengan itu, Venna Melinda yang akan menghadiri pertemuan dengan lelaki lain membuat Ferry Irawan semakin panas.
Ferry Irawan akhirnya mengambil tindakan kekerasan yang sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Ferry Irawan membekap mulut Venna Melinda. Setelah itu Ferry Irawan memegang tangan Venna Melinda dengan erat.
Tujuannya adalah agar Venna Melinda tidak dapat berkutik dan melawan kekerasan darinya.
Setelah itu Ferry Irawan langsung mengunci Venna Melinda dengan jurus silat yang dimilikinya.
Venna Melinda kemudian dipintil dan hidungnya ditindih menggunakan dahinya yang keras.
Venna Melinda benar-benar kesakitan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Venna Melinda hanya bisa menjerit kesakitan.
Saking sakitnya, Venna Melinda merasakan bahwa hidungnya telah mengalami patah.