"Baru seolah-olah dia tunjukan nih, iniloh orangnya, laki-laki yang kabur begitu saja meninggalkan saya dengan mama saya di rumah sendirian," sambung pihak keluarga.
"Nah itu yang kami tidak suka mbak, ngapain sih majang-majang fotonya eyang kami, begitu," tambahnya.
Pihak keluarga juga mengatakan bahwa Pak Herman sudah meninggal dunia sejak tahun 2015 lalu.
"Toh juga dia sudah almarhum, kasihan loh dia ini sudah lama meninggal dari 2015," ungkap pihak keluarga.
"Tapi fotonya masih dipajang-pajang, masih diceritain kalau dia ini kabur katanya engga tahu kemana, engga ada kabar beritanya," sambungnya.
"Bagaimana ada kabar beritanya orang dia sudah meininggal, baru pada waktu itu bagaimana ada kabar beritanya orang mamanya yang usir eyang saya keluar dari rumah," jelas pihak keluarga.
Pihak keluarga mengatakan bahwa mereka tidak akan ikut campur dengan keluarga Tiko jika cerita yang disampaikan oleh Tiko benar adanya.
"Seandainya mungkin beritanya memang benar ya mbak, kita tidak akan sejauh ini lah mengutak- ngatik si Tiko," ujar pihak keluarga.
"Kita juga engga ada urusan sama si Tiko, yang kita punya urusan ini dia sudah menceritakan hal yang tidak benar," sambungnya.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari lombokinsider.com dengan judul Mengejutkan, pihak keluarga Almarhum Pak Herman keberatan jika foto sang mendiang disebarluaskan oleh Tiko....
Tiko merupakan seorang pemuda berusia 23 tahun yang mengurus Bu Eny yang mengalami gangguan jiwa.
Ibu Eny tidak lain merupakan ibu kandung dari Tiko dan mantan istri dari Almarhum Pak Herman.
Pasca bercerai dengan Almarhum Pak Herman, Ibu Eny menjadi depresi dan mengalami gangguan jiwa.