“Diketuk-ketuk enggak ada respon, itu cepet banget, dan akhirnya dibawa ke sini (RS Budi Waluyo),” pungkasnya.
Mengutip dari kanal YouTube Rumah Sakit Akademik UGM, dokter spesialis saraf RS Akademik (RSA) UGM, dr. Fajar Maskuri mengatakan pemulihan penyakit stroke disebabkan beberapa faktor.
Faktor pertama adalah pada tingkat ringan, sedang, dan berat dari penyakit stroke itu sendiri.
Jika stroke tersebut ringan maka pemulihannya akan lebih cepat dibandingkan yang berat. Faktor kedua adalah perihal seberapa cepat pasien stroke tersebut mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Daging merah dapat meningkatkan risiko terkena stroke, benarkah? Ini kata peneliti
Jika pasien stroke tersebut dapat ditangani saat masuk golden time period atau golden hour Period, maka kemungkinan pemulihan akan lebih besar, lebih baik, dan tanpa cacat.
“Pasien itu kalau dia stroke ditangani diawal atau segera, kita mengenal istilahnya dengan itu golden hour period. Itu adalah waktu yang paling bagus untuk menangani penyakit stroke,” ucapnya.
“Kalau kita bisa mencapai waktu ini maka hasilnya itu lebih bagus, dibandingkan ketika ditangani (atau dibawa ke dokter) setelah sehari, dua hari, atau bahkan setelah seminggu baru dibawa ke rumah sakit, wah itu sudah terlambat,” imbuhnya.
Baca Juga: Jangan anggap sepele dengan tekanan darah tinggi. Bisa menyebabkan pendarahan otak
dr. Fajar Maskuri menjelaskan golden hour period terjadi selama 3,5 hingga 6 jam setelah pasien mengalami gejala stroke atau pecah pembuluh darah.
“(Jadi) jika bapak ibu menemukan keluarga atau tetangga curiga mengalami stroke maka bawa segera ke rumah sakit,” pungkasnya.***