Sepanjang karirnya, Sinead O Connor telah menjadi contoh sejati tentang memberikan pada mereka yang membutuhkan, termasuk komunitas transgender.
Dia memiliki hati yang tulus, dan kebaikannya akan dikenang oleh banyak orang.
Kisah Perjalanan Hidup Sinead O Connor
Sinead O Connor dilahirkan dengan nama Sinead Marie Bernadette O'Connor di Glenageary, County Dublin, pada Desember 1966.
Kehidupan awalnya tidak mudah, dia mengalami masa remaja yang sulit dan bahkan dipenjara di An Grianan Training Centre di Dublin, yang dulunya merupakan salah satu Magdalene laundries yang terkenal karena menahan gadis-gadis muda yang dianggap nakal.
Di tengah kesulitan itu, seorang biarawati memberikan dia sebiji gitar dan mengajarkannya bermain musik. Inilah awal dari karir musiknya yang gemilang.
Baca Juga: Cenora harimau kesayangan Alshad Ahmad mati, total tujuh pemerintah sudah meninggal dari 1 indukan
Dedikasi untuk Musik dan Aktivisme
Karir musik Sinead O Connor mencapai puncaknya dengan album pertamanya yang diakui kritikus, "The Lion And The Cobra," yang dirilis pada tahun 1987.
Namun, dia mencapai ketenaran global lewat album keduanya, "I Do Not Want What I Haven't Got," yang berisi singel hits "Nothing Compares 2 U" yang ditulis oleh Prince.
Selain kemampuannya dalam musik, O'Connor juga dikenal sebagai sosok yang berbicara terus terang tentang isu-isu sosial dan politik.
Pada tahun 1991, dia dinobatkan sebagai "artis tahun ini" oleh majalah Rolling Stone, dan membawa pulang penghargaan Brit Award untuk artis solo wanita internasional.
Sebagai bentuk protes terhadap pelecehan seksual anak-anak dalam Gereja Katolik, O'Connor menggoncang dunia ketika dia merobek gambar Paus Yohanes Paulus II di acara TV AS, Saturday Night Live.
Tindakannya ini mengakibatkan dia dilarang tampil seumur hidup oleh broadcaster NBC dan menyebabkan protes di AS, yang melihat salinan rekamannya dihancurkan di Times Square, New York.