JAKARTA INSIDER - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo yang diusung oleh partai PDI Perjuangan (PDIP) menghadiri konsolidasi PDIP di Kota Bandung, Minggu (14/5/2023).
Dalam pidatonya Ganjar Pranowo menuturkan, amanah yang ditugaskan kepadanya bukan lain sesuatu yang mudah.
Oleh karena itu, Ganjar Pranowo mengajak kader dan simpatisan PDIP untuk saling gotong royong, memenangkan PDIP di pemilu 2024.
Melansir dari tribun jabar, disamping itu Ganjar juga akan bertemu dengan PPP sebagai partai yang mendeklarasikan dukungannya.
Setelah itu, melakukan keliling ke Kabupaten Kota di Jabar dan bertemu dengan masyarakat.
Tatkala membuka data statistik Jokowi di Jabar, yang selalu kalah di Pilpres 2014. Suara Ganjar berubah menjadi lebih serius.
Baca Juga: Cuaca panas ekstrem di Malaysia, bocah 11 tahun dilaporkan meninggal akibat heatstroke
Ia pun menjelaskan jika waktu itu, suara Jokowi hanya menang di 5 Kabupaten kota.
Sementara suara Prabowo menang di 22 kota di Kabupaten.
Lantas di Pilpres 2019, suara Jokowi di Jabar memang di 6 kota Kabupaten. Dan suara Prabowo menang di 21 Kota Kabupaten dan kota.
Sehingga Ganjar menuturkan, tidak mudah menang suara di Jabar, oleh sebab itu Pilpres 2024, Ganjar menyebut akan memaksimalkan suara di Jabar.
Kemudian perubahan terjadi, Jokowi mendapatkan suara dari 945 menjadi 10,72 juta dan Prabowo mendapatkan 5 lebih besar, jika dilihat dari presentasinya tidak banyak berubah.
Dari pernyataan Ganjar Pranowo tersebut mendapatkan beragam respon pro dan kontra terkait dengan suara di Jabar. Seperti yang sudah dihimpun Jakarta Insider berikut ini.