“Doakan saja yang terbaik buat saya, Kiano, Kenzo, dan juga Baim,” ujarnya lirih sebelum beranjak pergi dari lokasi pada Jumat, 21 Maret 2025.
Di sisi lain, Baim Wong menanggapi momen tersebut dengan bijak. Ia menegaskan bahwa fokus utamanya dalam proses perceraian ini adalah kebahagiaan dan kenyamanan anak-anak mereka.
Baginya, hak asuh bukan hanya soal siapa yang mengurus, tetapi lebih pada menjaga bonding atau ikatan emosional antara anak dan orang tua.
“Saya sesimpel itu sebenarnya. Kuncinya bonding aja. Kalau setiap hari mau ketemu ya enggak apa-apa, yang penting anak-anak nyaman,” ungkap Baim.
Baca Juga: Tetap waspada! Ini 6 ciri sihir yang sudah dikirim oleh orang yang iri dengki
Baim juga membantah tudingan bahwa dirinya selama ini melarang Paula untuk bertemu dengan anak-anak mereka. Menurutnya, semua keputusan yang diambil selalu mempertimbangkan kondisi psikologis Kiano dan Kenzo.
“Jangan bilang saya yang melarang, itu salah besar. Saya nggak pernah melarang sama sekali. Tapi kalau kondisinya seperti tadi, anak-anak sampai teriak-teriak, ya jangan dipaksakan, kasihan psikologis anak-anak,” tegasnya.
Momen pertemuan Paula dengan kedua putranya ini menjadi bukti bahwa proses perceraian bukan hanya soal urusan hukum, tetapi juga perjuangan emosional yang besar, terutama bagi anak-anak.
Banyak pihak berharap agar konflik ini bisa segera menemukan jalan tengah demi kebaikan dan kebahagiaan Kiano dan Kenzo di masa depan.***