Buya Hamka adalah tokoh yang sangat dinamis, terutama dalam memberikan ceramah.
Ia dikenal karena penampilannya di televisi dan di forum-forum keagamaan.
Awalnya, Buya Hamka menulis banyak kritik terhadap pemerintah dan politik.
Namun, ia selalu menghindari perdebatan dan konflik, dan lebih memilih menghadapi orang-orang dengan pengertian serta menekankan pentingnya umat Islam untuk terbuka terhadap pandangan yang berbeda.
Vino Bastian juga mengungkapkan kesulitan dalam berbicara dalam bahasa Arab selama beberapa adegan khutbah dalam film.
Baca Juga: Ingin menghasilkan uang yang banyak dengan pekerjaan seru, cobalah jadi DJ atau MC di Jakarta
"Ini tidak hanya tentang menghafal kata-kata, tetapi juga tentang memahami artinya," jelasnya.
Meskipun memiliki tantangan yang berat, Vino tetap mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Arab, mempelajari Alquran, dan mempraktikkan pengucapan dengan benar.
Salah satu tantangan dalam memerankan karakter ini adalah penggunaan bahasa Minangkabau yang berbeda dengan bahasa modern yang digunakan sehari-hari.
Meski menghadapi kesulitan, Vino terkesan dengan perjuangan karakter Hamka dalam mempertahankan nilai-nilai agama.
Buya berhasil menjalaninya meski mengalami kesulitan ekonomi dan mendapat tentangan dari orang-orang yang tidak menyukainya.
Baca Juga: Koalisi besar Jokowi belum rilis, PSI sudah ungkapkan rencana bergabung koalisi
Pengalaman Vino Bastian dalam memerankan Buya Hamka sangat bermanfaat dalam memperlihatkan bahwa mewakili tokoh-tokoh agama dengan autentik dan hormat merupakan suatu keharusan.
Artikel Terkait
Viral Ida Dayak sakti mandraguna, ternyata inilah asal-usul nenek moyang Suku Dayak
Koalisi besar Jokowi belum rilis, PSI sudah ungkapkan rencana bergabung koalisi
Ingin menghasilkan uang yang banyak dengan pekerjaan seru, cobalah jadi DJ atau MC di Jakarta
Channel Windah Basudara sentuh 10 juta subscriber, Brando rehat dari dunia Youtube
Bukan april mop, Elon Musk ganti logo Twitter jadi Doge