Selebgram Ajudan Pribadi sering pamer foto bareng pejabat, kini jadi tersangka penipuan senilai Rp 1,3 miliar

JAKARTA INSIDER - Selebgram Ajudan Pribadi sebelum menjadi tersangka penipuan dan penggelapan uang senilai 1,3 miliar, ia sering berfoto dengan sejumlah pejabat negara.

Hubungan antara Selebgram Ajudan Pribadi dengan korban AL adalah sebagai teman makanya AL percaya dengan apa yang ditawarkan tersangka.

Tersangka tidak ada itikad baik terhadap perbuatannya yang merugikan AL, sehingga akhirnya AL memutuskan untuk melaporkan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Selebgram Ajudan Pribadi.

Kombes Pol M Syahduddi sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat menyampaikan bahwa Selebgram Ajudan Pribadi melakukan penipuan karena kebutuhan ekonomi.

Baca Juga: Tamara Bleszynski dan kuasa hukum merasa ganjil dengan laporan keuangan hotel warisan sang ayah

Dilansir JAKARTA INSIDER dari berita PMJ News pada Kamis (16/3/2023) tentang motif Selebgram Ajudan Pribadi melakukan penipuan dan penggelapan uang senilai Rp 1,3 miliar.

“Yang jelas alasan daripada pelaku ataupun tersangka untuk melakukan tindak pidana ini terkait dengan kebutuhan ekonomi,” ujar Syahduddi kepada wartawan, Rabu (15/3/2023).

Bahkan menurut Kapolres Metro Jakarta Barat hasil penipuan dan penggelapan uang AL tersangka gunakan hanya untuk kepentingan pribadinya saja.

“Dimana uang yang diperoleh pelaku ini digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku,” ucap Syahduddi.

Baca Juga: Tersangka Selebgram Ajudan Pribadi tipu temannya, tawarkan dua mobil mewah senilai Rp 1,3 miliar

Hasil pengungkapan dari pihak kepolisian membuktikan bahwa tersangka Selebgram Ajudan Pribadi sudah menggunakan sebagain uang AL untuk kebutuhan hidupnya.

“Saat ini uang yang digunakan sebagian sudah digunakan, namun masih ada beberapa dana yang kita jadikan sebagai barang bukti,” jelasnya.

Penyebab dilaporkannya Selebgram Ajudan Pribadi kepada pihak berwajib karena setelah AL mentransfer uang kepada tersangka, korban tidak kunjung menerima mobil yang dijanjikan.

Baca Juga: PPATK sebut temuan transaksi 300 triliun bukan TPPU pegawai Kemenkeu, simak selengkapnya!