Sukatani Band dan Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar Hingga Kritikan Pedas Berujung Kontroversi

JAKARTA INSIDER - Grup musik Sukatani tengah menjadi perbincangan setelah lagu mereka, "Bayar Bayar Bayar", diduga menyindir institusi kepolisian.

Liriknya yang frontal seolah menyiratkan bahwa aparat hanya bekerja jika dibayar, memicu kontroversi di kalangan publik dan pihak berwenang.

Akibat polemik ini, lagu tersebut tiba-tiba menghilang dari berbagai platform streaming.

Baca Juga: 10 tanda keluarga anda terkena kiriman sihir, salah satunya hilang kasih sayang

Tak lama setelah itu, dua personel Sukatani, Syifa Al Lufti (Alectroguy) dan Novi Citra Indriyati (Twister Angel), akhirnya buka suara dan meminta maaf.

Namun, sorotan terbesar justru tertuju pada Novi Citra Indriyati, yang ternyata berprofesi sebagai guru di IT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Latar belakangnya sebagai pendidik membuat banyak orang penasaran, terutama karena sikap kritisnya yang kuat dalam bermusik.

Baca Juga: Ini dia 10 tanda anda terkena gangguan makhluk halus dan sihir, salah satunya selalu mimpi buruk

Jejak Akademik Novi Citra Indriyati: Kritisisme Sejak Dini

Bukan tanpa alasan, sikap kritis Novi sudah terlihat sejak masa kuliahnya di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto, Jawa Tengah.

Dalam skripsinya yang berjudul "Pengembangan Bakat Seni Musik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Musik di MIN Purwokerto Kabupaten Banyumas", Novi menyelipkan moto yang menunjukkan keberaniannya:

"Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan."

Moto ini merupakan kutipan dari Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis yang dikenal dengan kritik sosialnya. Tak hanya itu, dalam bagian ucapan syukurnya, Novi juga menulis:

"Terhadap penindasan, seni kami melawan."

Kalimat tersebut semakin memperjelas bahwa sikap kritisnya bukan muncul secara instan, melainkan berakar pada pemikiran dan pergerakan yang ia yakini.

Baca Juga: Ini dia 10 tanda anda terkena gangguan makhluk halus dan sihir, salah satunya selalu mimpi buruk

Album "Gelap Gempita": Suara Perlawanan dari Sukatani

Bersama Syifa Al Lufti, Novi membentuk Sukatani, band post-punk yang hadir dengan lirik-lirik penuh kritik sosial. Album perdana mereka, "Gelap Gempita", mengangkat berbagai isu mulai dari modernisme, globalisasi, hingga kearifan lokal.